Banjir Bekasi Lumpuhkan RSUD, Layanan Gizi Sementara Berpindah ke Tenda Darurat
Banjir Bekasi Lumpuhkan RSUD, Layanan Gizi Sementara Berpindah ke Tenda Darurat
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi menghadapi tantangan serius akibat banjir luapan Kali Bekasi pada Selasa, 4 Maret 2025. Bencana alam tersebut tidak hanya mengakibatkan pemadaman listrik total, tetapi juga memaksa layanan gizi rumah sakit untuk dipindahkan sementara ke tenda darurat. Genangan air yang cukup tinggi merendam basement dan lantai satu gedung, termasuk ruang gizi yang vital bagi operasional rumah sakit. Kondisi ini memaksa petugas untuk memindahkan seluruh peralatan dan bahan makanan ke sebuah tenda kuning yang didirikan di pelataran RSUD.
Pantauan di lokasi pada Rabu, 5 Maret 2025, menunjukkan pemandangan yang cukup memprihatinkan. Tenda darurat tersebut, yang terletak di sisi kanan gedung RSUD, tampak dipenuhi dengan peralatan masak, bahan makanan mentah seperti telur dan sayuran, serta perlengkapan lainnya. Proses perpindahan ini menunjukan upaya sigap pihak RSUD dalam memastikan ketersediaan makanan bagi para pasien. Namun, hal ini juga menyoroti dampak signifikan banjir terhadap operasional rumah sakit dan kesejahteraan pasien. Sekitar pukul 12.41 WIB, setelah genangan air di ruang gizi surut, peralatan dan bahan makanan mulai dipindahkan kembali ke lokasi semula. Layanan gizi pun kembali beroperasi normal di ruang yang telah dibersihkan.
Dampak banjir meluas, tidak hanya mengenai layanan gizi. Total pemadaman listrik menghentikan sejumlah layanan penting. Lebih mengkhawatirkan lagi, empat pasien yang membutuhkan ventilator terpaksa dievakuasi dari Gedung E dan F yang terendam banjir ke Gedung A yang aman. Direktur Utama RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Kusnanto Saidi, membenarkan peristiwa tersebut. "Empat orang pasien pengguna ventilator, dua dari gedung E dan dua dari gedung F," jelasnya saat dikonfirmasi pada Selasa. Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama bagi fasilitas kesehatan yang memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Kejadian ini menjadi sorotan penting terkait infrastruktur RSUD dan strategi penanggulangan bencana. Peristiwa ini juga menjadi bukti betapa pentingnya antisipasi dan mitigasi bencana dalam operasional sebuah rumah sakit. Perlu dilakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali dan memastikan seluruh layanan rumah sakit tetap berjalan optimal, bahkan di tengah kondisi darurat.
Langkah-langkah yang diambil oleh pihak RSUD:
- Memindahkan peralatan dan bahan makanan ke tenda darurat.
- Mengevakuasi pasien dari gedung yang terendam banjir.
- Membersihkan dan mengembalikan peralatan ke ruang gizi setelah banjir surut.
- Mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini.
Kejadian ini menyoroti betapa pentingnya perencanaan dan persiapan yang matang dalam menghadapi bencana, baik bagi rumah sakit maupun instansi pemerintah lainnya. Respon cepat pihak RSUD dalam menangani situasi darurat patut diapresiasi, tetapi peristiwa ini juga menjadi pengingat akan perlunya peningkatan infrastruktur dan sistem mitigasi bencana untuk melindungi keselamatan pasien dan kelancaran operasional rumah sakit di masa depan.