Dua Oknum LSM Penusuk Satpam SMKN 9 Tangerang Dibekuk di Bandung Setelah Seminggu Buron

Penangkapan Pelaku Penusukan Satpam SMKN 9 Kabupaten Tangerang

Polresta Tangerang berhasil membekuk dua orang yang diduga sebagai pelaku penusukan terhadap seorang petugas keamanan (satpam) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 9 Kabupaten Tangerang. Kedua pelaku, yang diketahui merupakan anggota dari sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), ditangkap di wilayah Bandung setelah menjadi buronan selama sepekan.

"Setelah buron selama satu minggu, tim kami berhasil mengamankan para pelaku di wilayah Bandung," ujar Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono, dalam keterangan resminya, Kamis (27/3/2025).

Kedua tersangka diidentifikasi sebagai AK (39) dan AL (29). Saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan pendalaman terkait motif di balik aksi penusukan tersebut. Proses penyidikan intensif sedang berlangsung di bawah kendali Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Tangerang.

"Proses penyidikan masih terus berjalan untuk meminta keterangan dari para tersangka dan menentukan langkah hukum selanjutnya atas perbuatan mereka," tegas Kombes Pol Baktiar.

Investigasi Tindak Pengrusakan dan Keterlibatan Pihak Lain

Kompol Arief Nazaruddin Yusuf, Kepala Satreskrim Polresta Tangerang, menambahkan bahwa selain kasus penusukan, pihaknya juga tengah menyelidiki dugaan tindak pengrusakan yang terjadi dalam insiden tersebut.

"Benar, ada indikasi tindak pengrusakan. Kami sedang mengumpulkan bukti-bukti dan melakukan serangkaian penyelidikan, terutama berdasarkan informasi yang telah kami peroleh. Kami akan meminta keterangan dari para saksi dan mengumpulkan petunjuk melalui analisis digital," jelas Kompol Arief.

Dalam proses penyidikan ini, polisi telah memintai keterangan dari sejumlah saksi, termasuk pihak sekolah yang melaporkan kejadian penyerangan dan penusukan tersebut.

"Kami telah melakukan klarifikasi dengan saksi pelapor, termasuk pihak sekolah, terkait kronologi peristiwa penyerangan," imbuhnya.

Polisi masih terus mendalami motif utama di balik aksi kekerasan ini dan juga menyelidiki kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain.

Kronologi Kejadian: Penolakan THR Berujung Penusukan

Seperti yang diberitakan sebelumnya, insiden penusukan ini diduga berawal dari penolakan pihak SMKN 9 Kabupaten Tangerang untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada dua oknum yang mengaku sebagai anggota LSM pada Senin (17/3/2025).

Menurut Kapolres Tangerang Kota, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono, kedua oknum LSM tersebut mendatangi SMKN 9 dengan tujuan menemui salah satu staf sekolah untuk menanyakan tanggapan terkait surat permohonan THR yang sebelumnya telah dikirimkan.

"Para pelaku datang ke SMKN 9 dan langsung menuju ruang Tata Usaha (TU). Di sana, mereka bertemu dengan saksi Siti Fauziah dan Sarti," kata Kombes Pol Baktiar, seperti dikutip dari Tribuntangerang.com, Rabu (19/3/2025).

"Kemudian, para pelaku yang mengaku dari LSM menanyakan tanggapan pihak sekolah terkait surat yang telah mereka kirimkan," tambahnya.

Setelah bertemu dengan kedua saksi, pelaku kemudian diarahkan untuk menemui Mansur, yang menjabat sebagai Kasi Humas SMKN 9. Setelah pertemuan tersebut, terjadi percekcokan antara pelaku dengan dua korban, yaitu Karyono dan Sunarto.

"Terjadi adu mulut antara korban dengan para pelaku, yang kemudian berujung pada pemukulan dan penusukan terhadap korban menggunakan senjata tajam," jelas Kombes Pol Baktiar.

Akibat kejadian tersebut, Karyono mengalami luka tusuk di bagian kepala belakang, sementara Sunarto mengalami luka memar di bagian hidungnya.

"Karyono mengalami luka tusuk di bagian kepala belakang, sedangkan Sunarto mengalami luka memar pada bagian hidung. Kedua korban segera dilarikan ke RSUD Balaraja untuk mendapatkan perawatan medis," ungkap Kombes Pol Baktiar.

Wahana, seorang saksi mata yang juga merupakan rekan kerja korban, menjelaskan bahwa salah satu pelaku sempat memukul wajah Sunarto menggunakan helm.

Karyono dilaporkan mengalami lima luka tusuk di bagian leher, telinga, dan pinggang.

"Korban pertama dipukul pakai helm hingga helm tersebut pecah. Korban kedua mengalami lima luka tusuk, yaitu di leher, telinga, dan pinggang," kata Wahana saat ditemui di lokasi kejadian.