Cegah Stroke Saat Libur Lebaran: Tips dari Ahli Gizi IPB untuk Pola Makan Sehat dan Aktif
Waspada Stroke Saat Lebaran: Kendalikan Asupan dan Tetap Aktif
Momen libur Lebaran seringkali identik dengan hidangan lezat dan kebersamaan. Namun, tanpa disadari, pola makan yang tidak terkontrol selama periode ini dapat meningkatkan risiko stroke. Dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB University, dr. Naufal Muharam Nurdin, SKed, MSi, mengingatkan akan potensi peningkatan kasus stroke pasca-Lebaran akibat konsumsi berlebihan makanan tinggi gula, garam, dan lemak.
Memahami Ancaman Stroke
Stroke merupakan kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Kekurangan oksigen dan nutrisi menyebabkan kerusakan sel-sel otak, yang dapat berakibat pada berbagai gangguan fungsi tubuh, seperti:
- Gangguan motorik (kelemahan atau kelumpuhan)
- Gangguan sensorik (mati rasa atau kesemutan)
- Gangguan bicara (sulit berbicara atau memahami perkataan)
- Gangguan penglihatan
- Gangguan kognitif (daya ingat dan kemampuan berpikir)
Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa 90% kasus stroke sebenarnya dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko. Faktor-faktor tersebut meliputi:
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Diabetes
- Kadar kolesterol tinggi (dislipidemia)
- Penyakit jantung
- Kurangnya aktivitas fisik
- Pola makan tidak sehat
- Stres
- Konsumsi alkohol berlebihan
Strategi Jitu Cegah Stroke Saat Lebaran
Lalu, bagaimana cara menikmati hidangan Lebaran tanpa mengorbankan kesehatan otak? Berikut adalah tips yang disarankan oleh dr. Naufal:
1. Kontrol Pola Makan Secara Moderat
Menjaga pola makan yang sehat selama Lebaran memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Kuncinya adalah moderat. Nikmati hidangan yang tersedia, tetapi perhatikan porsi dan frekuensinya. Jangan sampai kalap!
2. Batasi Camilan Tinggi Kalori
Seringkali, sumber kalori terbesar saat Lebaran justru berasal dari camilan dan kue-kue manis. Batasi konsumsi kue kering, keripik, dan camilan lain yang tinggi gula, garam, dan lemak.
3. Terapkan Prinsip "Isi Piringku"
Ikuti panduan "Isi Piringku" dari Kemenkes RI saat menyantap hidangan Lebaran. Pastikan setengah piring berisi sayuran dan buah-buahan, sementara sisanya dibagi antara nasi/karbohidrat dan lauk-pauk/protein.
- Prioritaskan Sayur dan Buah: Serat dalam sayur dan buah membantu memberikan rasa kenyang dan mengendalikan kadar gula darah.
- Penderita Diabetes, Waspada Gula: Hindari makanan dan minuman manis.
- Kolesterol dan Hipertensi, Kurangi Lemak: Batasi konsumsi makanan berlemak, seperti opor ayam dan rendang.
- Gunakan Piring Kecil: Makan dengan piring kecil dapat membantu mengontrol porsi makan.
4. Makan Buah Sebelum Ngemil
Makanlah buah-buahan seperti pisang, apel, atau pir sebelum menyantap hidangan Lebaran. Kandungan serat dalam buah akan membantu memberikan rasa kenyang dan membatasi konsumsi makanan tinggi gula dan lemak.
5. Jangan Biarkan Perut Terlalu Lapar
Usahakan untuk makan sedikit sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri. Perut yang terlalu lapar cenderung membuat kita makan berlebihan saat dihadapkan pada hidangan yang melimpah.
6. Tetap Aktif Bergerak
Jangan lupakan pentingnya aktivitas fisik, meskipun sedang libur Lebaran. Usahakan untuk berolahraga ringan di pagi hari, setidaknya selama 15 menit. Aktivitas fisik membantu membakar kalori dan menjaga kesehatan jantung.
Dengan menerapkan tips-tips sederhana ini, Anda dapat menikmati momen Lebaran bersama keluarga dan kerabat tanpa mengkhawatirkan risiko stroke. Selamat merayakan Idul Fitri dengan sehat dan bahagia!