Antisipasi Mudik 2025: Cianjur Siapkan Strategi Jalur Alternatif dan Mitigasi Bencana

Menjelang arus mudik Lebaran 2025, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengambil langkah proaktif untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan dan potensi risiko bencana alam. Dinas Perhubungan (Dishub) Cianjur telah menyiapkan serangkaian jalur alternatif yang strategis, sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana longsor, banjir, dan pohon tumbang.

Kepala Dishub Cianjur, Tedy Artiawan, menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas akan diterapkan secara situasional. Hal ini bertujuan untuk mengurai kepadatan di jalur utama. "Apabila terjadi peningkatan signifikan volume kendaraan yang berpotensi menyebabkan kemacetan, petugas akan segera mengarahkan kendaraan menuju jalur alternatif yang telah disiapkan," ujarnya.

Jalur Alternatif yang Disiapkan:

Dishub Cianjur telah mempersiapkan beberapa jalur alternatif utama, yaitu:

  • Jalan Transyogi (Jalur Jonggol): Jalur ini menjadi alternatif utama untuk menghindari kepadatan di jalur Puncak.
  • Jalan Simpang Loji: Jalur ini dapat digunakan untuk memecah arus lalu lintas di wilayah Cianjur selatan.
  • Jalan Salahuni Rasamala: Menjadi alternatif lokal untuk mengurangi kepadatan di pusat kota Cianjur.
  • Jalan Tungturunan: Alternatif lain untuk lalu lintas lokal.

Selain menyiapkan jalur alternatif, Dishub Cianjur juga telah melakukan perbaikan dan peningkatan fasilitas di jalur-jalur tersebut. Tindakan ini meliputi perbaikan kondisi jalan, penambahan Penerangan Jalan Umum (PJU), pemasangan rambu portabel, dan penempatan petugas tambahan untuk mengatur lalu lintas. "Kami telah menyiagakan petugas tambahan untuk membantu memandu arus kendaraan yang melintasi jalur-jalur alternatif ini," kata Tedy.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, mengingatkan para pemudik untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam, terutama di jalur utama dan jalur alternatif. "Potensi bencana yang perlu diwaspadai meliputi longsor, pergeseran tanah, banjir, dan pohon tumbang," jelas Asep.

Titik Rawan Bencana:

BPBD Cianjur telah mengidentifikasi beberapa titik rawan bencana di sepanjang jalur mudik, antara lain:

  • Jalur Puncak: Rawan longsor dan pohon tumbang, terutama di kawasan Ciloto, Lembah Koi, serta sepanjang jalur Cibeureum dan Cugenang.
  • Jalur Selatan: Lebih berisiko karena sekitar 80 persen wilayahnya rawan longsor, pergeseran tanah, dan pohon tumbang. Selain itu, terdapat potensi banjir besar yang dapat menyeret kendaraan.

Asep mengimbau para pemudik untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat melintasi jalur selatan pada malam hari. "Jika terjadi hujan lebat, sebaiknya pengendara menepi dan beristirahat di tempat yang aman, hindari berteduh di bawah pohon atau di sisi tebing," tegasnya.

Dengan persiapan matang dari Dishub dan BPBD Cianjur, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman bagi seluruh pemudik.