Kisah Inspiratif Fred Magel: Mengulas 46.000 Restoran di 60 Negara, Catatan Rekor Dunia Seorang Kritikus Kuliner
Perjalanan Kuliner Epik Fred Magel: Lebih dari Sekadar Mencicipi Rasa
Fred Magel, seorang kritikus makanan legendaris asal Illinois, Amerika Serikat, namanya abadi dalam Guinness World Records. Lebih dari setengah abad hidupnya didedikasikan untuk menjelajahi cita rasa di 46.000 restoran yang tersebar di 60 negara. Pengalamannya yang luar biasa mengantarkannya meraih rekor dunia sebagai orang yang mengunjungi restoran terbanyak seumur hidup.
Bagi Magel, makan bukan sekadar kebutuhan biologis. "Saya makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan," tulisnya dalam surat kepada Guinness World Records pada era 1970-an. Lebih dari sekadar rasa, ia menekankan pentingnya pengalaman bersantap secara holistik.
Atas nama Food and Restaurant Association, Magel berkeliling Amerika Serikat, mengevaluasi dan membandingkan setiap restoran beserta kualitas pelayanannya. Gaya penulisannya yang khas berhasil menghidupkan pengalaman bersantap, membawa pembaca seolah ikut merasakan setiap hidangan dan suasana.
Dari Warisan Keluarga hingga Passion Seumur Hidup
Lahir di River Forest, pinggiran kota Chicago, ketertarikan Magel pada dunia kuliner tumbuh sejak kecil. Ayahnya, Milt Magel, adalah pemilik restoran sekaligus ruang dansa yang populer. Pada usia remaja, tepatnya tahun 1928, sang ayah memberikan tugas yang kelak menjadi passion seumur hidupnya. Berbekal mobil, uang saku, dan daftar restoran, Fred muda ditugaskan untuk membuat laporan mengenai pengalaman bersantapnya.
Lima dekade kemudian, Magel telah menjelajahi 49 negara bagian di Amerika Serikat dan 60 negara di seluruh dunia, sebuah dedikasi luar biasa dalam mencari dan mengapresiasi keanekaragaman kuliner.
"Sejauh yang saya tahu, saya satu-satunya orang yang memecahkan rekornya 3x sehari," ujarnya kepada Guinness World Records, menggambarkan intensitas perjalanannya.
Selama hidupnya, Magel rata-rata mengunjungi 1.000 restoran per tahun, hanya terhenti sementara karena tugasnya di Angkatan Darat AS selama Perang Dunia II. Selain sebagai kritikus makanan, ia juga dikenal sebagai penjual makanan dan pakar pemasaran makanan.
7 C ala Fred Magel: Kriteria Penilaian Restoran yang Komprehensif
Magel merumuskan 7 kriteria utama dalam menilai sebuah restoran, yang dikenal dengan sebutan "7 C":
- Cuisine (Masakan): Kualitas dan cita rasa masakan adalah fondasi utama.
- Colorful Decor (Dekorasi): Suasana dan estetika restoran yang menarik.
- Cleanliness (Kebersihan): Standar kebersihan yang tinggi di seluruh area restoran.
- Coffee (Kopi): Penyajian kopi yang panas dan dengan racikan yang tepat.
- Condiments and Container (Bumbu dan Wadah): Kesegaran bumbu dan penyajian dalam wadah yang sesuai.
- Courtesy/Concern of Service, and Company (Kesopanan/Perhatian Pelayanan, dan Suasana): Kualitas pelayanan dan suasana yang diciptakan.
- Culture (Budaya): Aspek budaya yang tercermin dalam restoran.
Saat ditanya tentang hidangan favoritnya, Magel mengenang sup bawang Prancis dengan keju, salad keju Roquefort, daging filet mignon dengan jamur dan rempah, serta mousse stroberi dengan stroberi segar dan whipped cream yang dinikmatinya di Palace Hotel, St. Moritz, Swiss, pada tahun 1950.
Pesan Abadi dari Seorang Maestro Kuliner
Fred Magel sangat bangga dengan profesinya dan berharap semua orang dapat menikmati pengalaman bersantap di luar rumah seperti dirinya.
"Orang-orang berpikir bahwa ketika mereka pergi makan di luar, mereka menghabiskan uang yang seharusnya tidak mereka keluarkan. Sebenarnya, mereka bangkit dengan usaha mereka sendiri," ujarnya, menekankan bahwa bersantap di luar adalah bentuk apresiasi terhadap kerja keras dan kesempatan untuk menikmati hidup.
Kisah Fred Magel adalah inspirasi bagi para pencinta kuliner dan bukti bahwa passion yang mendalam dapat mengantarkan seseorang pada pencapaian luar biasa.