Antisipasi Macet Mudik Lebaran 2025: Polri Petakan Titik Krusial di Tol Trans Jawa

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah mempersiapkan strategi untuk mengantisipasi potensi kepadatan lalu lintas di ruas Tol Trans Jawa selama periode mudik Lebaran 2025. Pemetaan titik-titik krusial yang berpotensi menjadi penyebab kemacetan telah dilakukan secara seksama. Hal ini dilakukan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan meminimalisir gangguan perjalanan bagi para pemudik.

Brigjen Pol Raden Slamet Santoso, Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, mengungkapkan bahwa beberapa titik di Tol Trans Jawa menjadi perhatian utama. Salah satunya adalah KM 188, yang berfungsi sebagai titik penyeimbang apabila rekayasa lalu lintas One Way diberlakukan. Baik jalur A maupun jalur B di KM 188 menjadi fokus pengawasan.

"KM 188 ini krusial karena menjadi titik penyeimbang ketika kita menerapkan One Way. Arus dari kedua jalur akan bertemu di sini, sehingga perlu pengaturan yang cermat," jelas Brigjen Pol Raden Slamet Santoso seperti dilansir dari laman Humas Polri.

Selain KM 188, beberapa lokasi lain seperti Cikatama, Pejagan, dan Kalikangkung juga diidentifikasi sebagai titik-titik rawan kemacetan. Polri telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi di lokasi-lokasi tersebut.

Guna mengatasi potensi bottle neck yang dapat memperparah kemacetan, personel kepolisian telah disiagakan di beberapa titik strategis. Beberapa lokasi yang menjadi perhatian khusus adalah:

  • KM 47: Terjadi penyempitan jalur dari enam lajur menjadi empat lajur.
  • KM 70: Terjadi penyempitan jalur dari empat lajur menjadi tiga lajur.
  • KM 101: Terjadi penyempitan jalur dari tiga lajur menjadi dua lajur.

"Kami sudah menempatkan personel di titik-titik bottle neck tersebut untuk segera mengambil tindakan jika terjadi kepadatan. Tujuannya adalah mempercepat penanganan dan mengurai kemacetan," tegas Brigjen Pol Raden Slamet Santoso.

Pada H-4 Lebaran, tercatat peningkatan signifikan volume kendaraan yang bergerak menuju arah timur. Korlantas Polri mencatat sekitar 5.000 hingga 6.000 kendaraan melintasi gerbang tol setiap jamnya.

"Pada H-4 kemarin, volume kendaraan ke arah timur cukup tinggi, mencapai 5.000-6.000 kendaraan per jam. Namun, terjadi penurunan pada jam 9 pagi. Kami mengantisipasi adanya peningkatan kembali setelah sholat tarawih nanti malam," ujar Brigjen Pol Raden Slamet Santoso.

Dengan persiapan matang dan koordinasi yang baik, Korlantas Polri berharap dapat meminimalisir potensi kemacetan dan memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025 di Tol Trans Jawa. Masyarakat diimbau untuk selalu mematuhi rambu lalu lintas dan mengikuti arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama.