Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Jelang Lebaran, BNPB Siagakan Mitigasi di Jakarta dan Jawa Barat

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan akan melanda wilayah Jakarta dan Jawa Barat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kepala BNPB, Suharyanto, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait untuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi yang komprehensif.

Potensi Hujan dan Banjir Rob di Jakarta

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah DKI Jakarta berpotensi mengalami hujan ringan mulai tanggal 25 Maret hingga 1 April. Selain itu, Suharyanto juga mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir rob pada periode 28 Maret hingga 1 April. Mengingat potensi tersebut, BNPB bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan serangkaian langkah mitigasi untuk meminimalkan dampak yang mungkin timbul.

"Kami telah berkoordinasi dengan Bapak Gubernur DKI untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi banjir rob dan hujan ringan," ujar Suharyanto usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko PMK, Kamis (27/03/2025).

Detail langkah mitigasi yang disiapkan belum diumumkan secara rinci, namun diperkirakan meliputi:

  • Penyediaan posko pengungsian dan dapur umum.
  • Peningkatan kapasitas drainase dan sistem polder.
  • Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai tindakan yang harus diambil saat terjadi banjir rob.

Rekayasa Cuaca untuk Mengantisipasi Hujan Lebat di Jawa Barat

Sementara itu, wilayah Jawa Barat juga diprediksi akan mengalami hujan sedang hingga lebat, terutama di kawasan Puncak, pada tanggal 28 Maret. Menanggapi hal ini, BNPB berencana melakukan rekayasa cuaca mulai tanggal 27 hingga 30 Maret. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi intensitas curah hujan di wilayah tersebut.

"Fokus kami adalah memecah awan hujan sebelum mencapai kawasan Puncak, sehingga potensi banjir dan longsor dapat diminimalkan," jelas Suharyanto.

Rekayasa cuaca akan dilaksanakan bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). TNI akan melaksanakan operasi penerbangan untuk penyemaian awan pada siang hari, sementara BNPB akan melanjutkan pada malam hari. Sinergi ini diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal dalam mengendalikan cuaca.

BNPB mengimbau masyarakat di Jakarta dan Jawa Barat untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari BMKG dan pemerintah daerah. Langkah-langkah pencegahan dini sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampak bencana hidrometeorologi menjelang Lebaran. Selain itu, masyarakat diminta untuk membersihkan saluran air di sekitar rumah dan lingkungan tempat tinggal. Jika terjadi hujan lebat, masyarakat juga diminta untuk menghindari perjalanan ke daerah rawan banjir dan longsor. Selalu pantau informasi terkini dari sumber-sumber resmi dan bersiaplah untuk evakuasi jika diperlukan.

Koordinasi antara BNPB, pemerintah daerah, dan TNI menjadi kunci dalam upaya mitigasi bencana. Dengan kesiapan yang matang dan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan potensi dampak buruk dari bencana hidrometeorologi dapat diminimalkan, sehingga masyarakat dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan aman dan nyaman.