Antisipasi Puncak Arus Mudik Lebaran 2025: Contraflow Diberlakukan di Tol Cikampek, Penyeberangan Merak Melonjak
Persiapan Matang Hadapi Puncak Arus Mudik 2025
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, arus mudik mulai menunjukkan peningkatan signifikan. Guna mengantisipasi kepadatan yang semakin parah, Korlantas Polri bersama Polda Jawa Barat telah mengambil langkah-langkah strategis, termasuk penerapan contraflow di ruas Tol Cikampek.
Irjen Agus Suryonugroho, Kakorlantas Polri, menyatakan bahwa contraflow tahap awal diberlakukan di KM 55-160 dan KM 162-KM 169. Langkah ini diambil sebagai respons cepat terhadap kepadatan lalu lintas yang mulai terasa di beberapa titik.
Selain contraflow, Korlantas Polri juga menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas lainnya, seperti sistem one way dari Jakarta menuju Cikampek yang rencananya akan diimplementasikan pada Jumat, 28 Maret 2025.
Lonjakan Penumpang di Pelabuhan Gilimanuk dan Merak
Tidak hanya di jalan tol, lonjakan pemudik juga terlihat di pelabuhan penyeberangan. Pelabuhan Gilimanuk, misalnya, mengalami peningkatan signifikan sejak Rabu, 26 Maret 2025. Data dari PT ASDP Indonesia Ferry mencatat adanya 24.077 unit kendaraan yang menyeberang dari Gilimanuk ke Ketapang, Jawa Timur. Angka ini menunjukkan peningkatan sekitar 3.000 unit dibandingkan hari sebelumnya, menyebabkan antrian panjang hingga 5-6 jam.
Di sisi lain, Pelabuhan Merak juga mencatat peningkatan jumlah kendaraan yang akan menyeberang sebesar 34 persen. Hingga H-5 Lebaran, tercatat 279.293 orang telah menyeberang ke Pulau Sumatera. Data menunjukkan adanya penurunan pada jumlah kendaraan yang menyeberang, kecuali kendaraan roda dua yang mengalami peningkatan 31 persen.
Berikut rincian data penyeberangan di Pelabuhan Merak:
- Roda Dua: 3.161 unit (naik 31%)
- Roda Empat: 8.413 unit (turun 4%)
- Truk: 1.958 unit (turun 36%)
- Bus: 553 unit (turun 6%)
Prediksi Penurunan Jumlah Pemudik Secara Keseluruhan
Meskipun terjadi kepadatan di beberapa titik, Wakapolri Komjen Ahmad Dofiri memprediksi bahwa jumlah pemudik pada Idul Fitri kali ini akan lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperkirakan sekitar 52 persen masyarakat Indonesia atau sekitar 146,47 juta orang akan melakukan mudik. Jumlah ini menunjukkan penurunan sebesar 24,3 persen atau sekitar 47,13 juta jiwa dibandingkan tahun lalu.
Pihak berwenang terus memantau perkembangan arus mudik dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan para pemudik. Pemudik diimbau untuk selalu berhati-hati di jalan, mematuhi rambu lalu lintas, dan mengikuti arahan petugas.