Jokowi Tanggapi Santai Isu Ijazah Palsu UGM: Fitnah Murahan yang Terus Diulang
Jokowi Merespons Tuduhan Ijazah Palsu UGM dengan Tenang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menanggapi isu mengenai keaslian ijazahnya dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang belakangan ini kembali mencuat. Dengan nada santai, Jokowi menyebut tuduhan tersebut sebagai "fitnah murahan" yang terus-menerus diulang-ulang.
"Fitnah murahan yang diulang-ulang terus," ujarnya saat ditemui di Sumber, Banjarsari, Solo, Kamis (27/3/2025), menanggapi pertanyaan mengenai jenis huruf (font) pada ijazahnya yang dipermasalahkan.
Jokowi menekankan bahwa pihak UGM telah memberikan klarifikasi terkait penggunaan font Times New Roman pada ijazahnya. Ia juga menunjuk pada pernyataan Dekan Fakultas Kehutanan UGM yang secara tegas menyatakan bahwa dirinya adalah lulusan dari fakultas tersebut.
"Sudah dari UGM dulu sudah juga menyampaikan. Ini Dekan Fakultas Kehutanan juga secara jelas dan tegas menyampaikan, iya kan. Teman juga banyak sekali yang menyampaikan," imbuhnya.
Menanggapi dengan Santai dan Menantang Pembuktian
Meski isu ini terus bergulir, Jokowi mengaku tidak merasa terganggu. Ia bahkan menantang pihak-pihak yang menuduhnya untuk membuktikan klaim mereka.
"Ya nggak apa-apa, kalau saya nggak bosan sih. Tetapi sekali lagi, yang mendalilkan itu yang membuktikan. Jangan saya yang suruh membuktikan, yang mendalilkan itu yang harus membuktikan," tegasnya.
Jokowi mengindikasikan bahwa dirinya tidak akan mengambil langkah hukum terkait tuduhan ini, dan memilih untuk menyerahkan pembuktian kepada pihak yang melontarkan tuduhan.
Tanggapan UGM Sebelumnya
Sebelumnya, pihak UGM telah memberikan klarifikasi resmi mengenai keaslian ijazah Jokowi. Universitas menegaskan bahwa Jokowi merupakan alumni Fakultas Kehutanan UGM dan lulus pada tahun 1985. Klarifikasi ini juga menyertakan penjelasan mengenai format dan jenis huruf yang digunakan pada ijazah pada masa tersebut.
Isu mengenai ijazah Jokowi ini bukan pertama kali mencuat. Beberapa waktu lalu, gugatan perdata sempat diajukan ke pengadilan terkait hal ini, namun kemudian ditolak. Terlepas dari itu, isu ini terus menjadi perbincangan di media sosial dan menjadi bahan spekulasi bagi sebagian kalangan.
Dengan tanggapan santai dan tantangan pembuktian dari Jokowi, diharapkan isu ini dapat segera mereda dan tidak lagi menjadi komoditas politik yang merugikan.
Berikut poin penting dari pernyataan Jokowi:
- Menyebut tuduhan ijazah palsu sebagai fitnah murahan yang diulang-ulang.
- Menegaskan bahwa UGM telah memberikan klarifikasi mengenai ijazahnya.
- Menantang pihak yang menuduh untuk membuktikan klaim mereka.
- Mengaku tidak bosan dengan tudingan tersebut.