DPRD DKI Jakarta Apresiasi Inisiatif Mudik Gratis Gubernur Pramono Anung, Soroti Potensi Penyalahgunaan

DPRD DKI Jakarta Dukung Penuh Program Mudik Gratis Gubernur Pramono Anung, Tekankan Pengawasan dan Evaluasi

Tradisi mudik, atau pulang kampung, merupakan fenomena tahunan yang tak terpisahkan dari perayaan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia, khususnya bagi warga Jakarta. Kementerian Perhubungan memperkirakan bahwa pada tahun 2025, pergerakan masyarakat menuju kampung halaman akan didominasi oleh moda transportasi darat, terutama kendaraan pribadi.

Survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas memprediksi potensi pergerakan selama libur Lebaran 2025 mencapai 52% dari total populasi Indonesia, atau sekitar 146,48 juta jiwa, dengan margin of error sebesar 2,7%. Angka ini menunjukkan betapa besar animo masyarakat untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.

Menyikapi tingginya potensi pergerakan tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menggelar program mudik gratis untuk Lebaran 2025. Pendaftaran gelombang kedua program ini telah dibuka pada Rabu (19/3), dengan penambahan 27 unit bus yang merupakan bantuan dari berbagai pihak, termasuk Transjakarta (5 unit), Bank DKI (5 unit), PT Varcos (15 unit), MRT Jakarta (1 unit), dan LRT Jakarta (1 unit). Pendaftaran dapat dilakukan secara daring melalui situs resmi mudikgratis.jakarta.go.id. Pembukaan gelombang kedua ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada warga Jakarta yang belum berhasil mendaftar pada gelombang pertama.

Anggota DPRD Daerah Khusus Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, menyatakan dukungan penuh terhadap program mudik gratis yang diinisiasi oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan biaya untuk transportasi.

"Saya mendukung program mudik gratis yang dicanangkan Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno, karena mudik gratis dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat, terutama yang kurang mampu untuk pulang kampung tanpa harus mengeluarkan biaya transportasi yang tinggi. Dengan adanya program ini, lebih banyak orang bisa merasakan kebahagiaan berkumpul dengan keluarga di kampung halaman," ujar Kenneth.

Bang Kent, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa mudik gratis memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan emosional bagi banyak orang, khususnya bagi mereka yang kesulitan melakukan perjalanan pulang kampung karena masalah finansial atau transportasi.

Tantangan dan Rekomendasi

Meski demikian, Kenneth juga menyoroti beberapa tantangan dan kekurangan yang perlu diperhatikan oleh Pemprov DKI Jakarta dalam pelaksanaan program mudik gratis, di antaranya:

  • Keterbatasan Kuota: Kuota yang terbatas menyebabkan tidak semua pendaftar dapat memperoleh kesempatan mengikuti program ini.
  • Sistem Pendaftaran: Keluhan mengenai "war tiket" dan kesulitan mendapatkan tiket menjadi perhatian serius.
  • Potensi Penyalahgunaan: Adanya potensi penyalahgunaan program oleh oknum tidak bertanggung jawab, termasuk penjualan tiket ilegal atau manipulasi sistem pendaftaran.

Menanggapi hal ini, Kenneth berharap Pemprov DKI Jakarta dapat mencari solusi yang lebih baik bagi warga yang benar-benar membutuhkan tiket mudik. Ia juga menekankan pentingnya transparansi dan keadilan dalam proses pendaftaran online, serta pengawasan ketat untuk mencegah penyalahgunaan program.

"Jika sistem pendaftaran tidak transparan atau terlalu kompetitif, ada kemungkinan bahwa orang-orang yang membutuhkan tiket mudik gratis tidak bisa mendapatkannya, karena prosesnya yang sangat cepat atau adanya manipulasi oleh pihak tertentu. Dan terkadang ada pihak yang menyalahgunakan program mudik gratis, seperti menjual tiket atau memanipulasi sistem pendaftaran, yang mengurangi kesempatan bagi orang yang benar-benar membutuhkan. Pemprov Jakarta harus mengawasi lebih ketat agar tiket tidak disalahgunakan atau dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi," tegas Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu.

Lebih lanjut, Kenneth menekankan perlunya evaluasi dan perbaikan pada berbagai aspek program mudik gratis, termasuk transparansi pendaftaran, pengelolaan armada, dan pengawasan terhadap penyalahgunaan. Dengan perbaikan yang berkelanjutan, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar dan signifikan bagi masyarakat.

Imbauan Keamanan dan Pesan Gubernur

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta itu juga mengimbau warga Jakarta yang akan mudik untuk memastikan keamanan rumah sebelum ditinggalkan, termasuk memeriksa instalasi listrik dan mengunci pintu serta jendela.

"Sebelum berangkat, pastikan semua pintu dan jendela rumah terkunci rapat. Matikan peralatan listrik yang tidak perlu, seperti lampu, kompor, atau alat elektronik lainnya untuk menghindari potensi bahaya. Jika perlu, bisa menggunakan timer untuk menyalakan lampu secara otomatis agar rumah terlihat tidak kosong. Mudik adalah momen berharga untuk berkumpul dengan keluarga. Nikmatilah perjalanan dan pertemuan dengan orang-orang tersayang, meskipun perjalanan bisa penuh tantangan," tutupnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah melepas keberangkatan 26.392 pemudik dalam program mudik gratis yang diadakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Ia bahkan berkelakar ingin ikut mudik jika memungkinkan. Dalam sambutannya, Pramono Anung menyampaikan kebanggaannya atas keberhasilan program ini dan berpesan kepada para pemudik untuk menjalani perjalanan dengan aman, nyaman, dan tertib.

"Mudah-mudahan perjalanan mudik ini bisa dinikmati, aman, dan sampai di tujuan dengan selamat," ujar Pramono.