Arus Mudik Lebaran di Padangbai: Pedagang Keluhkan Penurunan Omzet Akibat Perubahan Perilaku Konsumen

Arus Mudik Lebaran di Padangbai: Pedagang Keluhkan Penurunan Omzet Akibat Perubahan Perilaku Konsumen

Momen arus mudik Idul Fitri, yang lazimnya menjadi ladang rezeki bagi para pedagang di sekitar Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, tahun ini diwarnai keluhan. Meskipun jumlah pemudik yang menyeberang ke Lombok mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, para pedagang makanan dan minuman ringan justru merasakan penurunan omzet yang signifikan.

Ni Nyoman Sri Ningsih, salah seorang pedagang yang telah lama berjualan di area pelabuhan, mengungkapkan bahwa perubahan perilaku konsumen menjadi faktor utama penyebab penurunan ini. "Sekarang, sebagian besar pemudik sudah membawa bekal makanan dan minuman sendiri. Hal ini tentu saja berdampak pada pendapatan kami," ujarnya pada Kamis (27/3/2025).

Penurunan Omzet yang Signifikan

Selama periode mudik kali ini, Ningsih mencatat omzet harian berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimana ia mampu meraup hingga Rp 1,5 juta per hari. "Dulu, saat arus mudik mencapai puncaknya, dagangan kami selalu ludes diserbu pembeli. Sekarang, situasinya jauh berbeda," keluhnya.

Ningsih juga menambahkan bahwa puncak keramaian biasanya terjadi pada malam hari, sementara siang hari cenderung sepi karena sebagian besar pemudik menjalankan ibadah puasa. Adapun produk yang paling banyak dicari adalah kopi, nasi bungkus, mie instan, dan berbagai makanan ringan.

Persaingan Ketat Antar Pedagang

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Ni Nengah Pica, pedagang lainnya di Pelabuhan Padangbai. Ia mengakui bahwa omzetnya selama musim mudik ini berkisar antara Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta per hari, meningkat dibandingkan hari-hari biasa yang hanya sekitar Rp 300 ribu. Namun, ia juga mengakui bahwa pendapatan tahun ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun lalu, pembeli sangat ramai, bahkan kami kewalahan melayani mereka. Tapi sekarang, situasinya jauh berbeda," kata Pica. Ia menduga, selain karena perubahan perilaku konsumen, faktor lain yang mempengaruhi penurunan omzet adalah semakin banyaknya pedagang yang berjualan di area pelabuhan.

Pica, yang berjualan secara bergantian dengan anak dan suaminya, tetap bersyukur bisa memanfaatkan momen mudik ini untuk meningkatkan pendapatan keluarga. "Momen mudik hanya terjadi sekali dalam setahun. Meskipun hasilnya tidak sebesar dulu, kami tetap bersyukur," ujarnya.

Peningkatan Jumlah Pemudik

Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah pemudik yang melalui Pelabuhan Padangbai pada periode 21-26 Maret mencapai 25.321 orang. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu hanya 17.001 pemudik.

Meskipun jumlah pemudik meningkat, perubahan perilaku konsumen dan persaingan ketat antar pedagang telah menyebabkan penurunan omzet yang dirasakan oleh para pedagang di Pelabuhan Padangbai. Situasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi mereka untuk tetap bertahan dan mencari strategi baru untuk meningkatkan pendapatan di masa mendatang.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Omzet:

  • Perubahan perilaku konsumen yang lebih memilih membawa bekal sendiri.
  • Persaingan ketat antar pedagang.
  • Kondisi ekonomi yang mempengaruhi daya beli masyarakat.
  • Peningkatan kesadaran akan kesehatan dan preferensi makanan yang lebih sehat.