PT Estika Tata Tiara (BEEF) Optimalkan Impor Sapi Brasil untuk Penuhi Kebutuhan Pasar Domestik
markdown Emiten peternakan, PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF), menunjukkan keseriusannya dalam memenuhi kebutuhan daging nasional dengan mengoptimalkan impor sapi dari Brasil. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2016 yang memberikan kemudahan dalam impor ternak. Sekretaris Perusahaan BEEF, Ratna Sari, menyatakan bahwa iklim tropis Brasil yang serupa dengan Indonesia menjadi alasan utama pemilihan negara tersebut sebagai sumber impor sapi.
"Impor sapi dari Brasil akan mempermudah proses adaptasi sapi di Indonesia, sehingga memberikan dampak positif bagi kinerja perseroan," ujar Ratna dalam keterangan resminya, Kamis (27/03/2025).
Selain fokus pada impor sapi Brasil, BEEF juga aktif mendukung program pemerintah dalam menyediakan daging kerbau beku dengan harga terjangkau. Daging kerbau beku potongan paha depan dijual dengan harga Rp 75.000 per kilogram di seluruh cabang perseroan.
Jaringan Distribusi yang Luas
Konsumen dapat memperoleh daging kerbau BEEF di berbagai lokasi strategis, termasuk:
- 9 unit usaha penggilingan
- BizzPark
- Era Prima
- Rorotan 1 dan 2
- BizHub
- Bogor
- Cikarang
- Subang
Untuk memperluas jangkauan distribusi, BEEF juga menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah dan TNI, seperti Kodam Brawijaya di Surabaya. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan daging kerbau beku program pemerintah dan memenuhi kebutuhan pelanggan di berbagai wilayah.
Ketersediaan Stok Daging Terjamin
Ratna Sari memastikan bahwa perseroan memiliki stok daging yang cukup untuk memenuhi permintaan pasar. Saat ini, BEEF memiliki persediaan daging sebanyak 8.000 ton, yang diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga tiga bulan ke depan.
"Kami akan terus mendatangkan daging secara berkelanjutan hingga akhir Desember 2025 untuk memastikan ketersediaan pasokan bagi pelanggan," tegas Ratna.
Selain itu, BEEF juga menjalin kemitraan dengan IDFood untuk menjaga ketersediaan daging hingga akhir tahun 2025.
Impor Sapi Australia dan Pengembangan Peternakan Subang
Sebelumnya, BEEF telah mendatangkan 1.000 ekor sapi dari Australia pada tanggal 20 Maret 2025. Sapi-sapi tersebut saat ini sedang menjalani masa karantina selama dua minggu sebelum memasuki periode penggemukan selama 110 hari. Setelah itu, sapi-sapi tersebut akan siap dipasarkan.
Ke depan, BEEF berencana mendatangkan 1.810 sapi dari Australia, termasuk sapi indukan yang akan dikembangkan di unit peternakan Subang. Langkah ini sejalan dengan target pemerintah untuk mendatangkan 2 juta sapi perah dan sapi pedaging pada tahun 2025.
Investasi Cold Storage untuk Tingkatkan Kapasitas
BEEF juga mempersiapkan infrastruktur yang memadai untuk mendukung rencana impor sapi perah. Perseroan saat ini sedang membangun cold storage baru di Subang dengan kapasitas 28.000 ton. Investasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan daging beku dan melayani lebih banyak konsumen.
Peningkatan Penjualan Daging Beku
Penjualan daging beku BEEF menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, perseroan mencatat penjualan daging beku senilai Rp 611 miliar. Angka ini meningkat signifikan pada tahun 2024, mencapai Rp 4,9 triliun.
"Kami berharap penjualan di tahun 2025 akan semakin meningkat, didukung oleh fasilitas cold storage baru yang terintegrasi dengan peternakan, RPH (Rumah Potong Hewan), dan pabrik olahan di Subang seluas 22 hektar," pungkas Ratna.