Presiden Prabowo Tekankan Transparansi dan Efektivitas Pengelolaan Zakat Nasional
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan penekanan kuat terhadap pentingnya transparansi, efektivitas, dan ketepatan sasaran dalam pengelolaan zakat di seluruh Indonesia. Penegasan ini disampaikan dalam acara penyerahan zakat yang diselenggarakan bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Istana Negara, Jakarta, pada hari Kamis (27/3/2025).
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyoroti bahwa pengelolaan zakat yang transparan dan efektif adalah kunci untuk memastikan bahwa bantuan tersebut benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan. Ia juga mengaitkan hal ini dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, yang menurutnya juga harus berlandaskan pada transparansi, efektivitas, dan akuntabilitas.
"Sebagaimana semua pekerjaan pemerintahan, pengelolaan zakat harus transparan, efektif, dan menjangkau mereka yang membutuhkan," ujar Presiden Prabowo. "Pelaksanaannya harus dilakukan dengan pengelolaan yang sebersih dan setertib mungkin."
Presiden secara khusus menyampaikan apresiasinya kepada Baznas atas kerja keras mereka dalam mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. Beliau juga mengingatkan Baznas untuk terus meningkatkan kinerja dan menjaga integritas dalam menjalankan tugasnya.
"Selamat bekerja, Baznas. Laksanakan tugasmu dengan sebaik-baiknya," kata Presiden Prabowo.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah, Presiden Prabowo mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menunaikan zakat. Beliau menyadari bahwa masih banyak saudara-saudara kita yang menghadapi kesulitan hidup, dan zakat merupakan salah satu cara efektif untuk membantu meringankan beban mereka.
"Masih banyak saudara-saudara kita yang mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya, berjuang untuk keberlangsungan hidupnya, mengatasi keadaan yang kurang baik," tutur Presiden Prabowo. "Mari kita berdoa untuk mereka, mari kita ulurkan tangan untuk mereka, salah satunya dengan berzakat, berinfak, dan bersedekah."
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menjelaskan bahwa berzakat tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi pemberi. Dengan berzakat, kita dapat meningkatkan rasa syukur kepada Tuhan, berbagi dengan sesama, dan menjauhkan diri dari sifat kikir.
"Dengan berzakat, kita akan memperdalam rasa syukur dan terima kasih kita kepada Allah SWT atas segala karunia yang diberikan kepada kita. Dengan berzakat, kita dapat berbagi dengan sesama, menolong kaum duafa, meringankan beban hidup mereka, dan menghindarkan hidup dari sifat kikir," imbuhnya.
Presiden Prabowo juga menekankan peran zakat dalam mengurangi ketimpangan sosial. Ia menyebut zakat sebagai manifestasi dari keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan.
Sementara itu, Kepala Baznas KH Noor Achmad dalam laporannya menyampaikan bahwa penerimaan zakat secara nasional telah mencapai Rp 41 triliun. Namun, ia juga menyoroti potensi zakat nasional yang masih sangat besar, diperkirakan mencapai Rp 327 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak ruang untuk meningkatkan pengumpulan dan penyaluran zakat agar dapat memberikan dampak yang lebih signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.
Berikut adalah poin-poin penting yang ditekankan oleh Presiden Prabowo:
- Transparansi: Pengelolaan zakat harus dilakukan secara terbuka dan akuntabel.
- Efektivitas: Zakat harus disalurkan secara tepat sasaran dan memberikan dampak yang nyata bagi penerima.
- Ketepatan Sasaran: Zakat harus diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
- Tata Kelola yang Baik: Pengelolaan zakat harus dilakukan dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.
- Potensi Zakat: Peningkatan pengumpulan dan penyaluran zakat untuk kesejahteraan masyarakat.
Dengan pengelolaan zakat yang baik, diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.