Palembang Gelar Aksi Masak Besar, Bantah Narasi Negatif Usai Kontroversi Rendang Willie Salim

Palembang Gelar Aksi Masak Besar, Bantah Narasi Negatif Usai Kontroversi Rendang Willie Salim

Pemerintah Kota Palembang bersama sejumlah tokoh masyarakat dan influencer menggelar acara masak besar-besaran sebagai respons terhadap kontroversi yang dipicu oleh konten kreator Willie Salim terkait dugaan 'kehilangan' daging rendang dalam jumlah besar. Aksi ini menjadi simbol perlawanan terhadap narasi negatif yang berkembang di masyarakat.

Acara yang dipusatkan di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) ini menghadirkan pemandangan yang luar biasa. Ratusan kilogram daging dan ayam diolah menjadi rendang dan ayam kecap, dua masakan khas Indonesia yang sangat digemari. Lebih dari sekadar pesta kuliner, acara ini merupakan demonstrasi persatuan dan ketertiban masyarakat Palembang.

Menurut Asisten II Setda Kota Palembang, Isnaini Madani, acara ini adalah bentuk klarifikasi atas tuduhan yang beredar. "Masyarakat Palembang dikenal dengan kesantunan dan ketertibannya. Kami ingin membuktikan bahwa sejak zaman Kesultanan, masyarakat Palembang telah memiliki peradaban, disiplin, dan semangat juang yang tinggi," tegasnya.

Inisiatif ini diprakarsai oleh Gerakan Cinta Rakyat (Gencar) dan didukung penuh oleh influencer ternama, Dr. Richard Lee. Kolaborasi ini kemudian meluas, melibatkan Pemerintah Kota Palembang, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, serta Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI).

Dr. Richard Lee menyampaikan rasa terima kasihnya atas partisipasi aktif warga Palembang. "Terima kasih kepada seluruh warga yang telah hadir dan mendukung acara ini. Kita telah membuktikan bahwa kita mampu berkoordinasi dengan baik dan menjaga ketertiban," ujarnya.

Charma Afrianto, Ketua Gencar, menekankan dampak negatif dari konten Willie Salim terhadap citra masyarakat Palembang. "Terlepas dari apakah konten tersebut dibuat dengan sengaja atau tidak, citra masyarakat Palembang telah tercoreng. Hari ini, kita membuktikan bahwa Palembang tidak seperti yang dituduhkan," tegas Charma.

Acara masak besar ini menjadi bukti nyata bahwa Palembang mampu menyelenggarakan acara besar dengan teratur dan terorganisir, menegaskan bahwa masyarakat Palembang memiliki disiplin yang tinggi dalam menjalankan kegiatan bersama.

Kontroversi ini bermula dari konten Willie Salim yang menunjukkan proses memasak rendang dalam jumlah besar di Palembang. Dalam konten tersebut, Willie mengklaim kehilangan sebagian besar daging rendang, yang kemudian memicu berbagai spekulasi dan tuduhan negatif terhadap masyarakat setempat.

Sebagai respons atas kontroversi tersebut, Willie Salim telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Dalam video permohonan maafnya, Willie mengakui kesalahannya dan kurangnya persiapan yang matang dalam proses memasak rendang dalam skala besar. "Saya meminta maaf kepada seluruh warga Palembang yang merasa tersakiti. Akibat viralnya rendang, muncul banyak narasi yang tidak mengenakkan terhadap warga Palembang," ungkap Willie dalam video yang diunggah di akun Instagramnya.

Aksi masak besar ini bukan hanya sekadar merespons narasi negatif, tetapi juga menjadi momentum untuk mempererat tali persaudaraan dan membuktikan bahwa Palembang adalah kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur.

Berikut adalah beberapa poin penting dari acara masak besar di Palembang:

  • Skala Besar: Memasak 300 kilogram daging rendang dan 700 ekor ayam kecap.
  • Partisipasi Aktif: Dihadiri oleh ribuan masyarakat Palembang.
  • Dukungan Penuh: Didukung oleh Pemerintah Kota Palembang, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, APJI, dan tokoh masyarakat.
  • Pesan Kuat: Membantah tuduhan negatif dan membuktikan ketertiban serta persatuan masyarakat Palembang.
  • Momentum Positif: Mempererat tali persaudaraan dan membangun citra positif Kota Palembang.

Acara ini tidak hanya menjadi jawaban atas kontroversi rendang, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan dan identitas masyarakat Palembang.