Upaya Hukum Ditempuh Fuji: Kasus Dugaan Penggelapan Dana oleh Eks Rekan Kerja Berlanjut ke Ranah Kepolisian
Fuji Tempuh Jalur Hukum Terkait Dugaan Penggelapan Dana
Selebriti internet, Fujianti Utami Putri atau yang lebih dikenal dengan Fuji, terus berupaya menuntut keadilan atas dugaan penggelapan dana yang melibatkan mantan rekan kerjanya. Setelah melayangkan dua kali somasi tanpa membuahkan hasil yang memuaskan, kuasa hukum Fuji, Sandy Arifin, mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan untuk menindaklanjuti kasus ini. Kedatangan Sandy Arifin ke kantor polisi adalah untuk mempersiapkan laporan resmi terkait dugaan tindak pidana penggelapan.
"Belum ada penyelesaian yang sesuai dengan harapan klien kami," ujar Sandy Arifin kepada awak media di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2025). Pernyataan ini mengindikasikan bahwa respons dari pihak terlapor belum memberikan solusi konkret terhadap permasalahan yang dihadapi Fuji.
Persiapan Laporan Resmi ke Pihak Kepolisian
Sandy Arifin menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah mempersiapkan segala dokumen dan bukti yang diperlukan untuk membuat laporan resmi. "Hari ini, Insyaallah, jika semua data lengkap dan telah kami siapkan, kami akan membuat laporan secara resmi sambil menunggu kehadiran klien kami," lanjutnya.
Meski demikian, Sandy Arifin belum bersedia mengungkapkan secara detail mengenai nominal kerugian yang dialami oleh Fuji. Ia beralasan bahwa pihaknya masih perlu melakukan verifikasi data dari pihak manajer Fuji. Hal ini menunjukkan kehati-hatian tim kuasa hukum dalam menangani kasus ini, memastikan semua informasi akurat sebelum dipublikasikan.
Pengakuan Fuji Terkait Dugaan Penggelapan
Sebelumnya, Fuji telah mengungkapkan bahwa ia menduga adanya penggelapan pembayaran yang dilakukan oleh mantan rekan kerjanya sejak tahun 2023. Dugaan ini terkait dengan sejumlah brand yang telah menggunakan jasanya. Fuji mengaku telah menyelesaikan pekerjaannya sesuai kontrak, namun dana pembayaran yang seharusnya ia terima tidak sampai.
"Aku udah tahu lama pihak-pihak brand itu udah bayar lunas. Aku juga udah upload-upload, sudah mengerjakan pekerjaannya, tapi ya itu ya menghilang aja," ungkap Fuji pada Kamis (20/3/2025).
Keterkaitan dengan Kasus Mantan Manajer
Kasus ini diduga memiliki keterkaitan dengan kasus penggelapan yang sebelumnya menjerat mantan manajer Fuji, Batara Ageng, yang mencuat pada tahun lalu. Fuji menduga bahwa ada jaringan yang terlibat dalam praktik curang ini.
"Jadi karena mantan manajer aku kemarin aku udah ketahuan kan busuk-busuknya, jadi berentet deh siapa aja yang main curang, jadi agensi yang curang," jelas Fuji.
Fuji mengaku telah berupaya untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan, namun pihak terlapor tidak menunjukkan itikad baik. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk menempuh jalur hukum sebagai upaya terakhir.
"Sebenarnya aku nungguin iktikad baik, tapi dia ganti WhatsApp terus nggak bisa dihubungilah. Jadi ya pakai jalur hukum aja kalau bisa," pungkas Fuji.
Poin-poin penting dalam kasus ini meliputi:
- Dua somasi yang telah dilayangkan tidak membuahkan hasil.
- Persiapan laporan resmi ke Polres Metro Jakarta Selatan.
- Dugaan penggelapan dana sejak tahun 2023.
- Keterkaitan dengan kasus mantan manajer, Batara Ageng.
- Keputusan menempuh jalur hukum karena tidak ada itikad baik dari pihak terlapor.
Kasus ini masih dalam proses pengembangan dan pihak kepolisian diharapkan dapat segera mengungkap fakta yang sebenarnya. Perkembangan kasus ini akan terus dipantau dan diinformasikan kepada publik.