Tradisi Mudik: Pemudik Stasiun Gambir Bawa Kuliner Jakarta untuk Keluarga di Kampung Halaman
Semangat Mudik dan Oleh-Oleh Khas Jakarta Warnai Stasiun Gambir
Suasana haru dan bahagia menyelimuti Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, saat ribuan pemudik bersiap untuk kembali ke kampung halaman menjelang Hari Raya Idul Fitri. Di tengah hiruk pikuk stasiun, terlihat para pemudik membawa beragam oleh-oleh khas Jakarta untuk keluarga tercinta. Tradisi membawa buah tangan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual mudik, sebagai wujud kasih sayang dan kerinduan.
Kamis, 27 Maret 2025, menjadi puncak kepadatan pemudik di Stasiun Gambir. Antrean panjang terlihat di loket tiket, ruang tunggu, dan peron stasiun. Para pemudik dengan sabar menunggu kedatangan kereta yang akan membawa mereka menuju kota-kota tujuan. Koper-koper besar, tas jinjing, dan kardus-kardus berisi oleh-oleh menjadi pemandangan yang umum dijumpai.
Oleh-oleh Kekinian dan Klasik Jadi Pilihan Favorit
Di antara kerumunan pemudik, beberapa di antaranya berbagi cerita tentang oleh-oleh yang mereka bawa.
-
Tiara (27), seorang pemudik dengan tujuan Bandung, mengaku membawa dimsum mentai yang sedang populer di Jakarta. Meskipun dimsum mentai juga tersedia di Bandung, Tiara merasa rasa dimsum mentai di Jakarta lebih otentik dan lezat.
"Ini bawa dimsum mentai, ya sebenarnya sih ada di sana, tapi di sini lebih enak aja," ujarnya sambil tersenyum.
-
Syifa (32), yang akan mudik ke Surabaya, memilih kue lapis legit sebagai oleh-oleh untuk keluarga suaminya. Kue lapis legit merupakan salah satu kue tradisional Indonesia yang memiliki rasa manis dan legit, serta tekstur yang lembut.
"Ya paling bawa kue aja, ini bawa lapis legit," katanya.
-
Arif (32), seorang pemudik yang akan pulang ke Semarang, tidak membawa oleh-oleh berupa makanan. Namun, ia membawa titipan belanja adiknya berupa sepatu yang dibeli saat diskon.
"Oleh-oleh nggak sih, cuma kemarin adik saya nitip beliin sepatu, karena kemarin lagi ada diskon, lagi sale," jelasnya.
Lebih dari Sekadar Oleh-Oleh
Membawa oleh-oleh saat mudik bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam. Oleh-oleh menjadi simbol perhatian, kasih sayang, dan kerinduan terhadap keluarga di kampung halaman. Melalui oleh-oleh, para pemudik ingin berbagi kebahagiaan dan pengalaman yang mereka rasakan selama berada di Jakarta.
Semangat mudik dan tradisi membawa oleh-oleh ini menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia. Di tengah modernisasi dan perubahan zaman, tradisi ini tetap lestari dan menjadi momen yang dinanti-nantikan setiap tahunnya. Stasiun Gambir menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang para pemudik yang membawa harapan dan cinta untuk keluarga tercinta di kampung halaman.