Pencarian Korban LCT SJP 168 A Dihentikan Setelah 10 Hari, Empat ABK Belum Ditemukan
Operasi SAR Kapal LCT SJP 168 A Dihentikan, Empat ABK Dinyatakan Hilang
Setelah sepuluh hari pencarian intensif, tim SAR gabungan secara resmi menghentikan operasi pencarian empat anak buah kapal (ABK) yang hilang dalam insiden tenggelamnya kapal LCT SJP 168 A di perairan Pulau Batang Dua, Ternate, Maluku Utara. Keputusan ini diambil meskipun upaya maksimal telah dilakukan untuk menemukan para korban.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate, Iwan Ramdani, menjelaskan bahwa operasi SAR telah berlangsung selama total sepuluh hari, terdiri dari tujuh hari sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Basarnas dan tambahan tiga hari atas permintaan pihak keluarga dan perusahaan pemilik kapal.
"Upaya pencarian telah kami lakukan secara optimal selama sepuluh hari. Namun, hingga saat ini, keempat korban belum berhasil ditemukan," ujar Iwan Ramdani.
Detail Operasi Pencarian:
- Fase Awal (7 hari): Pencarian dilakukan sesuai SOP Basarnas.
- Fase Tambahan (3 hari): Pencarian diperpanjang atas permintaan keluarga dan perusahaan, difokuskan di sekitar lokasi bangkai kapal yang ditemukan di perairan Desa Bokimiake, Kecamatan Kayoa Barat, Halmahera Selatan.
Selama operasi pencarian, tim SAR gabungan menggunakan berbagai metode, termasuk:
- Penyelaman: Penyelaman dilakukan di sekitar bangkai kapal untuk mencari korban yang mungkin terjebak di dalam.
- Penyisiran Permukaan: Penyisiran dilakukan di sepanjang pesisir pantai Desa Bokimiake menggunakan rubber boat milik Basarnas, longboat masyarakat, dan dibantu oleh KM Topadaidi.
Kendala Pencarian:
Salah satu kendala utama dalam operasi pencarian adalah faktor cuaca. Kondisi cuaca yang tidak mendukung, terutama di bawah air, meningkatkan risiko bagi tim penyelamat dan membatasi efektivitas pencarian.
"Kami sangat mempertimbangkan keselamatan tim selama operasi pencarian. Kondisi cuaca yang kurang baik menjadi tantangan tersendiri," kata Iwan.
Langkah Selanjutnya:
Setelah operasi SAR resmi ditutup, Kansar Ternate akan terus melakukan pemantauan dan menyebarkan informasi kepada masyarakat serta kapal-kapal yang melintas di area kejadian. Tujuannya adalah untuk meminta bantuan jika ada informasi atau penemuan terkait para korban.
"Kami mengimbau kepada masyarakat dan kapal-kapal yang melintas di area kejadian untuk segera melapor ke Basarnas jika melihat atau menemukan sesuatu yang mencurigakan," imbuhnya.
Identitas Korban:
Berikut adalah data keempat ABK yang dinyatakan hilang:
- Muh Mufly (Mualim I)
- Baharuddin Zamani (KKM)
- Zuber (Juru Minyak)
- M. Sapri Pammu (Juru Masak)
Basarnas Ternate telah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan perusahaan pemilik kapal LCT SJP 168 A terkait penghentian operasi SAR ini. Pihak Basarnas menyampaikan rasa simpati dan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam operasi pencarian.