Manipulasi Absensi Online: Ratusan ASN Seluma Terindikasi Gunakan Foto dan Lokasi Fiktif

Skandal Absensi Online Guncang Pemkab Seluma: Ratusan ASN Diduga Terlibat Manipulasi

Kabupaten Seluma, Bengkulu, digemparkan dengan terkuaknya dugaan manipulasi sistem absensi online yang melibatkan ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN). Bupati Seluma, Teddy Rahman, mengungkapkan indikasi kuat bahwa sekitar 400 ASN di lingkup pemerintahannya diduga melakukan kecurangan dengan menggunakan foto dan koordinat GPS palsu untuk mengakali sistem kehadiran.

Praktik curang ini terungkap setelah adanya investigasi internal yang dilakukan oleh tim khusus yang dibentuk oleh bupati. Hasilnya, ditemukan sejumlah bukti yang mengarah pada penggunaan identitas palsu dan pemalsuan lokasi untuk menghindari kewajiban hadir secara fisik di tempat kerja.

Salah seorang ASN Pemkab Seluma yang meminta identitasnya dirahasiakan membeberkan modus operandi yang diduga digunakan oleh oknum ASN tersebut. Menurutnya, terdapat dua metode utama yang digunakan untuk mengelabui sistem absensi:

  • Manipulasi Foto: Oknum ASN mencetak foto diri mereka dan menitipkannya kepada staf honorer. Saat jam masuk atau keluar kerja, staf honorer tersebut menggunakan ponsel mereka untuk melakukan absensi online, namun menggunakan akun ASN yang bersangkutan dan foto yang telah dicetak.
  • Aplikasi GPS Palsu: Modus lain yang terungkap adalah penggunaan aplikasi fake GPS. Dengan aplikasi ini, oknum ASN dapat memanipulasi koordinat lokasi mereka dan melakukan absensi dari lokasi fiktif yang telah diatur sebelumnya. Praktik ini memungkinkan mereka untuk tetap tercatat hadir meskipun tidak berada di kantor.

Terkait temuan ini, Bupati Teddy Rahman bertindak tegas dengan memberikan sanksi berupa pemblokiran permanen terhadap akses absensi online bagi ratusan ASN yang terbukti melakukan kecurangan. Selain itu, bupati juga berencana menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur secara lebih detail tentang penghitungan akumulasi jam kerja, sebagai upaya untuk meningkatkan disiplin dan efisiensi kerja para ASN.

"Kami tidak akan mentolerir segala bentuk pelanggaran disiplin, termasuk manipulasi absensi. Ini adalah tindakan yang merugikan negara dan mencederai kepercayaan masyarakat," tegas Teddy Rahman.

Kasus ini menjadi sorotan publik dan memicu diskusi tentang efektivitas sistem absensi online serta perlunya pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah praktik-praktik kecurangan serupa di masa mendatang. Pemerintah Kabupaten Seluma berkomitmen untuk terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya manusia, serta memastikan bahwa seluruh ASN bekerja secara profesional dan bertanggung jawab.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Seluma menambahkan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap sistem absensi online yang ada. "Kami akan memperketat pengawasan dan meningkatkan keamanan sistem untuk mencegah celah yang dapat dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran bagi seluruh ASN di Kabupaten Seluma, bahkan di seluruh Indonesia, untuk selalu menjunjung tinggi integritas dan disiplin dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai abdi negara.