Mudik Lebaran 2025: Tips Ampuh dari Pakar Keselamatan Berkendara Agar Perjalanan Aman dan Menyenangkan

Mudik Lebaran 2025: Panduan Lengkap Perjalanan Aman dan Nyaman

Momen mudik Lebaran menjadi tradisi tahunan yang dinanti-nantikan. Selain merayakan hari kemenangan Idul Fitri, mudik juga menjadi kesempatan emas untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar di kampung halaman. Bagi para perantau, perjalanan mudik adalah momen istimewa untuk melepas rindu dengan orang tua dan sanak saudara.

Namun, perjalanan mudik, khususnya yang menggunakan kendaraan pribadi, memerlukan persiapan matang. Tujuannya adalah agar perjalanan terasa aman, nyaman, dan menyenangkan. Persiapan ini meliputi kondisi kendaraan, kondisi fisik pengemudi, perencanaan rute, hingga alokasi anggaran.

Perencanaan Perjalanan yang Matang

Sony Susmana, seorang ahli dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menekankan pentingnya journey management dalam persiapan mudik. Journey management mencakup beberapa aspek krusial, antara lain:

  • Penentuan Rute: Pilih rute yang paling aman dan efisien, mempertimbangkan kondisi jalan dan lalu lintas.
  • Waktu Keberangkatan: Sesuaikan waktu keberangkatan dengan kondisi fisik pengemudi dan hindari jam-jam rawan.
  • Jumlah Penumpang dan Barang Bawaan: Pastikan jumlah penumpang dan barang bawaan tidak melebihi kapasitas kendaraan.
  • Pengemudi Pengganti: Idealnya, sediakan pengemudi pengganti untuk berbagi tugas mengemudi dan menjaga kondisi pengemudi tetap prima.

Selain itu, pastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum memulai perjalanan. Lakukan servis berkala di bengkel terpercaya, idealnya satu minggu hingga satu bulan sebelum hari keberangkatan. Hal ini penting untuk mengantisipasi lonjakan antrean servis menjelang musim mudik.

Memilih Waktu Keberangkatan yang Tepat

Sony menyarankan untuk memilih waktu keberangkatan pada pagi hari, antara pukul 06.00 hingga 11.00. Pada rentang waktu ini, kondisi fisik pengemudi umumnya masih prima dan fokus berkendara dapat terjaga dengan baik. Hindari berkendara pada sore hingga malam hari, terutama setelah pukul 15.00 hingga 01.00, karena kondisi tubuh cenderung menurun pada jam-jam tersebut.

Menerapkan Prinsip Keselamatan Berkendara

Selama perjalanan, terapkan prinsip five seeing habits untuk meningkatkan kesadaran situasional dan mengurangi risiko kecelakaan. Five seeing habits meliputi:

  • Mengamati Lingkungan Sekitar: Secara berkala alihkan pandangan ke depan, spion tengah, serta spion kanan dan kiri untuk memantau kondisi sekitar.
  • Berkomunikasi dengan Pengguna Jalan Lain: Gunakan kontak mata, klakson, atau lampu kendaraan untuk menghindari kesalahpahaman di jalan.
  • Menjaga Jarak Aman: Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan, kanan, kiri, dan belakang untuk memberikan ruang yang cukup untuk merespons situasi darurat.
  • Mengatur Kecepatan dengan Bijak: Sesuaikan kecepatan dengan kondisi jalan dan lalu lintas untuk menghindari potensi kecelakaan.
  • Mengendalikan Emosi: Jaga emosi tetap tenang dan hindari terpancing amarah saat berkendara.

Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup merupakan faktor penting dalam menjaga keselamatan selama perjalanan mudik. Mengantuk dan microsleep menjadi penyebab utama kecelakaan di jalan. Oleh karena itu, beristirahatlah secara berkala, setiap 3-4 jam, di rest area yang tersedia. Lakukan peregangan otot untuk mengurangi ketegangan dan melancarkan peredaran darah.

Jika ingin beristirahat lebih lama, pertimbangkan untuk keluar dari jalan tol dan mencari tempat istirahat yang lebih nyaman. Selama musim Lebaran, rest area biasanya sangat ramai dan antrean masuk dapat menyebabkan kemacetan.

Komitmen ASTRA Infra dalam Menjamin Keselamatan

ASTRA Infra, melalui PT Astra Tol Nusantara, memiliki delapan ruas jalan tol yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. ASTRA Infra berkomitmen untuk menjamin keselamatan pengemudi di jalan tol, termasuk selama musim Lebaran. Komitmen ini diwujudkan melalui pendekatan engineering, education, dan enforcement (3E).

Pendekatan engineering berfokus pada upaya pengendalian risiko melalui standardisasi infrastruktur, seperti pemasangan wirerope, rumble dot, rambu peringatan, marka speed reducer, marka stamark, alat timbang weight in motion (WIM), lampu strobe/warning lamp, fasilitas pengecekan ban di rest area, rejuvenasi rest area, dan penerapan behaviour based safety program.

Pendekatan education dilakukan melalui sosialisasi keselamatan berkendara melalui berbagai media, seperti workshop, media digital, radio, event, dan media luar ruang. ASTRA Infra juga memasang rambu di rest area dan memberikan imbauan fatique management untuk beristirahat jika mengantuk atau telah mengemudi selama empat jam.

Pendekatan enforcement dilakukan melalui kerja sama dengan kepolisian daerah (polda) untuk melakukan operasi penindakan kecepatan kendaraan dan over dimension over load (ODOL) secara rutin.

Selain itu, ASTRA Infra juga melakukan asesmen jalan tol berbasis International Road Assessment Programme (IRAP) sebagai dasar memformulasikan program keselamatan bagi pengguna jalan. Berkat berbagai upaya tersebut, pada 2024, ASTRA Infra berhasil menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas 16,7 persen dan tingkat fatalitas lalu lintas 13,8 persen dibandingkan 2023.