Meikarta Hadapi Sorotan Pemerintah dan Konsumen: Solusi Ditawarkan di Tengah Tuntutan
Pemerintah Turun Tangan Atasi Keluhan Konsumen Meikarta
Kasus penundaan serah terima unit apartemen Meikarta akhirnya mendapat perhatian serius dari pemerintah. PT Mahkota Sentosa Utama, pengembang proyek Meikarta, diundang oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) untuk memberikan penjelasan terkait keluhan konsumen yang tak kunjung menerima unit yang telah dibeli. Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian PKP, Jakarta Selatan, pada Kamis, 27 Maret 2025, menjadi ajang bagi perusahaan untuk berdialog langsung dengan perwakilan konsumen yang tergabung dalam Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta. Diskusi berlangsung kondusif, dengan perusahaan berjanji menampung semua masukan sebagai bahan pertimbangan.
Solusi yang Ditawarkan Meikarta
Dalam pertemuan tersebut, manajemen Meikarta memaparkan beberapa solusi yang ditawarkan kepada konsumen yang belum menerima unit. Salah satunya adalah mekanisme penjualan unit inden ke pasar, yang memungkinkan konsumen menjual hak atas unit yang belum terjadwal penyerahannya. Selain itu, perusahaan juga menawarkan opsi penukaran unit inden dengan unit yang sudah siap serah terima. Pihak Meikarta mengklaim bahwa ribuan konsumen telah memanfaatkan kedua mekanisme ini.
Meikarta juga melaporkan progres pembangunan dan serah terima unit apartemen. Hingga 26 Maret 2025, sebanyak 11.224 unit apartemen telah dibangun dan diserahkan kepada konsumen. Proses serah terima berkelanjutan direncanakan akan terus berlanjut dari April hingga Desember 2025, dengan target penyerahan sebanyak 4.904 unit tambahan. Jika target ini tercapai, maka total unit yang diserahkan hingga akhir 2025 akan mencapai 16.128 unit. Perusahaan menargetkan menyelesaikan penyerahan sisa unit, yaitu 1.647 unit atau 12.7% dari total, pada tahun 2026 dan 2027.
Curahan Hati Konsumen Meikarta
Sebelumnya, keluhan konsumen Meikarta telah disampaikan langsung kepada Kementerian PKP pada Rabu, 26 Maret 2025, saat peluncuran program Bantuan Edukasi dan Asistensi Ramah untuk Pengaduan Konsumen Perumahan (BENAR-PKP). Beberapa konsumen mengungkapkan kekecewaan mereka karena belum menerima unit yang telah dibeli sejak tahun 2017.
Yosafat, salah seorang konsumen, mengaku telah membeli unit apartemen tipe 55 seharga Rp 300 juta-an dan telah membayar DP sebesar Rp 40 juta serta mencicil sebanyak 60 kali dari total 180 kali cicilan. Namun, hingga saat ini ia belum menerima unitnya. Yosafat hanya berharap uang yang telah dibayarkannya dapat dikembalikan.
Senada dengan Yosafat, Aminah juga mengungkapkan kekecewaannya. Ia telah membeli unit studio di Meikarta pada tahun 2017 dan melunasinya pada tahun 2018. Namun, hingga kini unit tersebut belum juga diserahkan.
Rini, konsumen lainnya, juga mengalami nasib serupa. Ia telah membayar cicilan secara bertahap sebanyak 14 kali dari total 24 kali pembayaran untuk unit yang dibelinya. Rini berharap uang yang telah dibayarkannya dapat dikembalikan karena sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Para konsumen berharap pemerintah dapat membantu mereka menyelesaikan permasalahan ini dan memastikan hak-hak mereka sebagai konsumen terpenuhi.
Berikut adalah poin penting dari berita ini:
- Pertemuan antara pengembang Meikarta dan konsumen difasilitasi oleh Kementerian PKP.
- Meikarta menawarkan solusi penjualan unit inden dan penukaran unit.
- Progres pembangunan dan serah terima unit dilaporkan.
- Konsumen menyampaikan keluhan dan harapan mereka.
- Pemerintah diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan.
Berikut ini adalah rangkuman keluhan konsumen:
- Unit belum diserahkan meski sudah dibayar lunas atau dicicil.
- Harapan pengembalian dana yang sudah dibayarkan.
- Kekecewaan atas ketidakjelasan informasi dari pihak Meikarta.
Langkah Selanjutnya
Pertemuan antara pemerintah, pengembang, dan konsumen ini diharapkan menjadi titik awal penyelesaian masalah Meikarta. Pemerintah diharapkan dapat terus memantau perkembangan situasi dan memastikan bahwa pengembang memenuhi kewajibannya kepada konsumen. Sementara itu, konsumen diharapkan dapat terus berkoordinasi dan mencari solusi terbaik untuk permasalahan yang dihadapi.
Penting untuk dicatat bahwa situasi dan kondisi proyek Meikarta dapat berubah seiring waktu. Informasi terbaru dan akurat sebaiknya diperoleh dari sumber-sumber terpercaya.