Okupansi Hotel di Batu Belum Menggembirakan Jelang Libur Idul Fitri

Kota Batu, yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Timur, menghadapi tantangan dalam menarik wisatawan untuk menginap di hotel selama libur Idul Fitri mendatang. Meskipun hari raya semakin dekat, tingkat hunian hotel di kota ini masih belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Menurut data terbaru dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, hingga tanggal 27 Maret 2025, rata-rata tingkat pemesanan kamar hotel baru mencapai sekitar 50%. Angka ini mencakup periode libur Lebaran dari tanggal 31 Maret hingga 7 April 2025. Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi, mengungkapkan bahwa ada variasi tingkat hunian antar hotel, dengan beberapa hotel mencatat pemesanan antara 60% hingga 70%, sementara yang lain masih berkisar di angka 30%.

"Kami masih melihat angka pemesanan kamar hotel di Kota Batu belum sesuai harapan. Beberapa hotel mencatat angka yang lumayan, namun secara keseluruhan masih di bawah ekspektasi," ujar Sujud.

Sujud juga menjelaskan bahwa dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, tingkat hunian hotel pada Lebaran tahun ini mengalami penurunan. Pada tahun lalu, tingkat pemesanan kamar hotel menjelang Lebaran sudah mencapai 70% hingga 80%. Namun, ia menekankan bahwa perbandingan ini tidak sepenuhnya apple-to-apple karena kondisi pasar dan faktor-faktor lain yang berbeda.

Beberapa faktor diduga menjadi penyebab lesunya tingkat hunian hotel di Kota Batu saat ini:

  • Daya Beli Masyarakat: Penurunan daya beli masyarakat secara umum dapat mempengaruhi keputusan untuk berlibur dan menginap di hotel.
  • Harga Kamar: Hotel-hotel di Kota Batu cenderung mempertahankan tarif normal dan tidak menaikkan harga secara signifikan seperti tahun lalu. Hal ini mungkin membuat sebagian wisatawan menunda pemesanan atau mencari alternatif akomodasi yang lebih terjangkau.

Meski demikian, Sujud tetap optimis bahwa tingkat hunian hotel di Kota Batu akan meningkat menjelang puncak libur Lebaran. Ia berharap bahwa dengan berbagai upaya promosi dan penawaran menarik, okupansi hotel dapat mencapai target 80%.

"Kami terus berupaya untuk menarik wisatawan datang dan menginap di Kota Batu. Kami percaya bahwa dengan segala daya tarik wisata yang kami miliki, kami dapat mencapai target okupansi yang diharapkan," pungkasnya.

Kota Batu sendiri menawarkan beragam daya tarik wisata, mulai dari wisata alam seperti pegunungan dan air terjun, hingga wisata buatan seperti taman hiburan dan museum. Selain itu, Kota Batu juga dikenal dengan kuliner khasnya yang menggugah selera. Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, Kota Batu diharapkan dapat terus menjadi destinasi wisata favorit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.