Antisipasi Kemacetan Mudik Lebaran 2025: Menhub dan Gubernur Banten Bahas Strategi Implementasi WFA

Antisipasi Kemacetan Mudik Lebaran 2025: Menhub dan Gubernur Banten Bahas Strategi Implementasi WFA

Dalam upaya mengurangi kemacetan lalu lintas selama periode mudik Lebaran 2025, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah melakukan pertemuan koordinasi dengan Gubernur Banten, Andra Soni, di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, pada Rabu (5/3/2025). Pertemuan tersebut membahas strategi antisipasi kemacetan, khususnya terkait rencana penerapan kebijakan work from anywhere (WFA) bagi ASN dan karyawan BUMN. Hadir pula dalam pertemuan tersebut Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusumah, dan sejumlah pemangku kepentingan terkait.

Menhub Budi Karya Sumadi memaparkan prediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 yang diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran, atau tanggal 28 Maret 2025. Berdasarkan data yang diperoleh dari Jasa Marga, tanpa adanya kebijakan WFA, diperkirakan akan terjadi lonjakan signifikan kendaraan di jalan tol, mencapai 160.238 kendaraan di Km 66 Tol Jakarta-Cikampek pada puncak arus mudik. Namun, dengan penerapan kebijakan WFA, angka tersebut diproyeksikan dapat ditekan hingga 140.238 kendaraan. Selisih 20.000 kendaraan ini menunjukkan potensi signifikan dari kebijakan WFA dalam meringankan beban lalu lintas.

Lebih lanjut, Menhub menjelaskan strategi di balik penerapan WFA. Dengan dimulainya kebijakan WFA pada 24 Maret 2025, diharapkan para pemudik dapat memulai perjalanan lebih awal, sehingga mencegah konsentrasi arus kendaraan pada waktu yang bersamaan. Hal ini memungkinkan pemudik memiliki waktu persiapan yang lebih panjang dan distribusi keberangkatan yang lebih merata. Keputusan final terkait implementasi WFA masih menunggu terbitnya surat edaran resmi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) serta BUMN. Hal ini dikarenakan ASN dan karyawan BUMN merupakan kelompok yang cukup signifikan dalam menyumbang volume kendaraan pada arus mudik Lebaran.

Gubernur Banten, Andra Soni, menyambut positif inisiatif Menhub ini dan menyatakan kesiapan Pemerintah Provinsi Banten untuk berkolaborasi dan mendukung penuh implementasi kebijakan WFA. Ia menekankan pentingnya koordinasi dan sinergi antar instansi terkait untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025. Beberapa poin penting yang menjadi fokus koordinasi meliputi penyediaan rest area, penambahan jalur evakuasi, dan optimalisasi sistem informasi lalu lintas. Pemerintah Provinsi Banten juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pengaturan lalu lintas dan imbauan agar masyarakat dapat menyesuaikan waktu perjalanan mudik.

Menhub Budi Karya Sumadi juga menyampaikan bahwa upaya pengurangan kepadatan lalu lintas tidak hanya bergantung pada kebijakan WFA, namun juga pada berbagai strategi lain yang tengah dipersiapkan. Hal ini meliputi peningkatan kapasitas jalan tol, optimalisasi jalur alternatif, serta penegakan aturan lalu lintas yang lebih ketat. Semua upaya tersebut diintegrasikan dalam satu strategi terpadu untuk menciptakan arus mudik Lebaran 2025 yang lebih aman, nyaman, dan lancar.

Secara keseluruhan, pertemuan ini menandai komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya selama periode mudik Lebaran. Implementasi WFA diharapkan dapat menjadi salah satu solusi efektif dalam mengurangi kemacetan dan memberikan kenyamanan bagi para pemudik.