Intensitas Hujan Tinggi Akibatkan Rumah di Lumajang Ambles, Kerugian Material Signifikan

Dampak Hujan Deras: Rumah Warga Lumajang Ambles Akibat Erosi Sungai

Hujan deras yang mengguyur wilayah Lumajang, Jawa Timur, pada Kamis (27/3/2025) memicu bencana alam yang merugikan warga. Sebuah rumah milik Mariyana Mahfudiah, yang terletak di Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, mengalami ambles sebagian akibat derasnya arus air sungai yang meluap.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Menurut keterangan warga setempat bernama Wawan, amblesnya rumah Mariyana disebabkan oleh erosi yang menggerus fondasi teras rumah. Akibatnya, paving block di teras ambles, dan bagian atap rumah pun menggantung.

"Air sungai meluap dan menggerus bagian teras rumah Bu Ana. Pavingnya ambles, atapnya juga ikut rusak," jelas Wawan.

Syukurlah, insiden ini tidak menyebabkan korban jiwa maupun luka-luka. Meski demikian, Mariyana dilaporkan mengalami trauma akibat kejadian tersebut. Selain rumah Mariyana, beberapa rumah lain di Desa Labruk Kidul juga tergenang air akibat luapan air sungai.

Pendangkalan Irigasi Jadi Faktor Penyebab

Wawan menduga, banjir dan genangan air ini disebabkan oleh pendangkalan saluran irigasi. Akibatnya, saluran air tidak mampu menampung debit air yang tinggi saat hujan deras.

"Sepertinya saluran air perlu dinormalisasi. Banyak rumah warga yang tergenang, meskipun tidak sampai mengalami kerusakan parah," ungkap Wawan.

Camat Sumbersuko, Atma Teguh Pambudi, mengonfirmasi kejadian ini. Ia menyatakan bahwa rumah Mariyana, yang mengalami kerusakan terparah, telah dipasangi garis pembatas agar tidak dilintasi warga. Lokasi rumah tersebut berada di pinggir jalan nasional yang menghubungkan Lumajang dan Malang, sehingga perlu adanya tindakan pencegahan.

"Rumah yang kondisinya rusak sedang, yang berada di sebelah kantor kecamatan, juga sudah kita pasangi garis pembatas. Beberapa lokasi lain sempat tergenang, namun kondisinya masih wajar dan sudah teratasi," kata Teguh.

BPBD Lumajang Lakukan Pemetaan Dampak

Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang tengah melakukan pemetaan dampak dari hujan lebat disertai banjir yang terjadi. Tindakan ini penting untuk mengidentifikasi kebutuhan mendesak dan merencanakan upaya penanganan lebih lanjut. Normalisasi saluran air menjadi prioritas agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. Pemerintah daerah juga mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Langkah Antisipasi dan Mitigasi Bencana

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya langkah-langkah antisipasi dan mitigasi bencana di wilayah rawan banjir. Selain normalisasi saluran air, edukasi kepada masyarakat mengenai tindakan yang harus dilakukan saat banjir juga sangat diperlukan. Kerja sama antara pemerintah daerah, BPBD, dan masyarakat sangat krusial dalam menghadapi ancaman bencana alam.

Tindakan yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Pembersihan saluran air secara berkala: Memastikan saluran air bebas dari sampah dan endapan yang dapat menghambat aliran air.
  • Penanaman pohon di sekitar sungai: Akar pohon dapat membantu menahan tanah dan mencegah erosi.
  • Pembuatan tanggul: Tanggul dapat menahan luapan air sungai dan melindungi pemukiman warga.
  • Sistem peringatan dini: Membangun sistem peringatan dini banjir agar warga dapat segera mengungsi jika terjadi banjir.
  • Edukasi masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai risiko banjir dan tindakan yang harus dilakukan saat banjir.

Dengan langkah-langkah antisipasi dan mitigasi yang tepat, diharapkan dampak buruk dari banjir dapat diminimalkan dan keselamatan warga dapat terjamin.