Waspada Mudik Lebaran 2025: NTB Berpotensi Diterjang Cuaca Ekstrem

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda Nusa Tenggara Barat (NTB) selama periode mudik Lebaran 2025. Prakiraan menunjukkan bahwa wilayah NTB berpotensi mengalami hujan lebat disertai angin kencang dan kilat, yang dapat mengganggu aktivitas mudik dan membahayakan keselamatan masyarakat.

Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM), Satria Topan Primadi, menjelaskan bahwa analisis dinamika atmosfer menunjukkan adanya beberapa faktor yang memicu potensi cuaca ekstrem ini. Salah satunya adalah bibit siklon tropis 93S yang terpantau di Samudra Hindia selatan Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain itu, aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), Equatorial Rossby, Loq, dan Kelvin juga berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan awan konvektif atau awan Cumulonimbus di wilayah NTB.

Wilayah yang Berpotensi Terdampak:

Berdasarkan analisis BMKG, beberapa wilayah di NTB yang berpotensi mengalami dampak paling signifikan dari cuaca ekstrem ini antara lain:

  • Kota Mataram
  • Lombok Barat
  • Lombok Timur
  • Lombok Tengah
  • Lombok Utara
  • Sumbawa
  • Sumbawa Barat
  • Kota Bima
  • Kabupaten Bima
  • Dompu

Potensi Gelombang Tinggi:

Selain hujan lebat dan angin kencang, BMKG juga memprediksi adanya potensi gelombang tinggi di perairan NTB pada tanggal 27-29 Maret 2025. Tinggi gelombang diperkirakan mencapai 2,5 meter hingga 4 meter di Samudra Hindia selatan NTB. Sementara itu, di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, dan Selat Sape bagian selatan, potensi gelombang tinggi berkisar antara 1,25 meter hingga 2,5 meter.

Imbauan dan Tindakan Pencegahan:

Mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Memantau perkembangan informasi cuaca terkini dari sumber-sumber terpercaya seperti BMKG.
  • Menghindari aktivitas di luar rumah saat hujan lebat disertai angin kencang dan kilat.
  • Membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar dari sampah yang dapat menyebabkan banjir.
  • Memastikan kondisi rumah dan bangunan dalam keadaan kuat dan aman.
  • Menyiapkan perlengkapan darurat seperti senter, makanan, dan air bersih.
  • Bagi para nelayan dan pelaku aktivitas maritim, diimbau untuk menunda pelayaran jika kondisi cuaca tidak memungkinkan.

BMKG terus memantau perkembangan cuaca dan akan memberikan informasi terbaru secara berkala. Masyarakat diharapkan untuk selalu waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri dan keluarga dari dampak cuaca ekstrem.