Kementerian Pariwisata Intensifkan Koordinasi Pasca Penemuan Ladang Ganja di TNBTS

Respon Cepat Kementerian Pariwisata Terhadap Temuan Ladang Ganja di TNBTS

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenparekraf) bergerak cepat merespon temuan ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Temuan ini memicu kekhawatiran akan citra pariwisata Indonesia, khususnya di kawasan yang terkenal dengan keindahan alamnya tersebut.

Asisten Deputi Pengembangan Produk Pariwisata Kemenparekraf, Itok Parikesit, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait, termasuk pengelola TNBTS, aparat penegak hukum, dan pemerintah daerah. Koordinasi ini bertujuan untuk memastikan penanganan masalah ladang ganja dilakukan secara cepat dan efektif, sehingga tidak berdampak negatif terhadap kepercayaan wisatawan.

"Kami sangat serius menanggapi temuan ini. Kepercayaan wisatawan adalah aset penting bagi pariwisata Indonesia, dan kami tidak ingin kejadian ini merusak citra positif yang telah dibangun," ujar Itok.

Anggota Komisi X DPR RI, Novita Hardini, juga menekankan pentingnya peningkatan pengawasan di kawasan TNBTS dan destinasi wisata lainnya. Menurutnya, pengawasan yang ketat diperlukan untuk mencegah penyalahgunaan lahan dan aktivitas ilegal yang dapat merusak citra pariwisata.

"Pariwisata berkelanjutan harus berjalan seiring dengan penegakan hukum dan perlindungan lingkungan. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang dan merusak kepercayaan wisatawan terhadap destinasi kita," tegas Novita.

Strategi Kemenparekraf dalam Menjaga Citra Pariwisata TNBTS

Selain koordinasi dengan pihak terkait, Kemenparekraf juga menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga dan meningkatkan citra pariwisata TNBTS. Strategi tersebut meliputi:

  • Pendampingan Masyarakat: Kemenparekraf akan memberikan pendampingan kepada masyarakat sekitar TNBTS dan pelaku pariwisata lokal. Pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
  • Peningkatan Promosi Pariwisata: Kemenparekraf akan meningkatkan promosi pariwisata TNBTS melalui berbagai kanal, baik online maupun offline. Promosi ini akan fokus pada keindahan alam, keunikan budaya, dan keramahan masyarakat setempat. Tujuannya adalah untuk menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap destinasi wisata ini.
  • Edukasi dan Sosialisasi: Kemenparekraf akan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada wisatawan tentang aturan dan norma yang berlaku di TNBTS. Hal ini penting untuk memastikan wisatawan berperilaku bertanggung jawab dan menghormati lingkungan.

Peran Aktif Masyarakat dalam Menjaga TNBTS

Kemenparekraf mengajak seluruh masyarakat, khususnya yang berada di sekitar TNBTS, untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah aktivitas ilegal. Masyarakat diharapkan dapat menjadi mata dan telinga bagi aparat penegak hukum, serta melaporkan jika menemukan hal-hal yang mencurigakan.

"Kami percaya bahwa dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku pariwisata, kita dapat menjaga TNBTS sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman, dan berkelanjutan," pungkas Itok.

Kemenparekraf berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak terkait dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia. Temuan ladang ganja di TNBTS menjadi momentum untuk memperkuat pengawasan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan demi keberlangsungan pariwisata yang berkelanjutan.