Mudik Lebaran dan Toleransi Beragama: Penutupan Pelabuhan Ketapang Saat Nyepi

Momen mudik Lebaran tahun ini terasa istimewa dengan adanya perpaduan nilai toleransi yang tinggi. Pelaksanaan libur Idul Fitri beririsan dengan Hari Raya Nyepi umat Hindu di Bali, menciptakan sebuah landscape unik di mana penghormatan terhadap tradisi dan keyakinan menjadi prioritas.

Sebagai wujud toleransi dan penghormatan terhadap umat Hindu yang menjalankan ibadah Nyepi, pelabuhan ASDP Ketapang-Banyuwangi mengambil langkah bijak dengan melakukan penutupan operasional selama dua malam, terhitung sejak H-3 Lebaran. Kebijakan ini berdampak langsung pada arus mudik, menghentikan sementara aktivitas penyeberangan dari dan menuju Bali.

Antisipasi Kepadatan dan Jaminan Keamanan

Penutupan pelabuhan diprediksi akan menyebabkan penumpukan kendaraan yang signifikan. Guna mengantisipasi hal ini, Polresta Banyuwangi telah menyiapkan serangkaian langkah strategis. Wakapolresta Banyuwangi, AKBP Teguh Priyo Wasono, menjelaskan bahwa sosialisasi intensif telah dilakukan jauh hari sebelumnya melalui berbagai kanal media, memastikan masyarakat terinformasi mengenai jadwal penutupan pelabuhan.

Selain itu, Polresta Banyuwangi juga menyiapkan buffer zone atau area penyangga di lima lokasi strategis untuk menampung kendaraan yang menunggu penyeberangan. Lokasi tersebut meliputi:

• Terminal Sri Tanjung
• Pelabuhan Bulusan
• Grand Watu Dodol
• Area Parkir ASDP Ketapang

Dengan kapasitas yang memadai, buffer zone ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kemacetan parah di jalan raya. Keamanan dan keselamatan pemudik juga menjadi prioritas utama, dengan pemantauan CCTV yang tersebar di berbagai sudut pelabuhan.

Kesiapan Infrastruktur Jalur Mudik

Tim Jelajah Mudik Ramadan DetikJatim turut memantau kesiapan infrastruktur jalan di Banyuwangi, khususnya jalur menuju Pelabuhan Ketapang. Meskipun ada efisiensi anggaran, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Pemukiman (PU CKPP) Banyuwangi tetap berupaya maksimal melakukan perbaikan jalan di hampir 6.000 titik.

Sekretaris Dinas PU CKPP Banyuwangi, Ebta Andharisandi, menjelaskan bahwa fokus utama adalah melakukan penambalan jalan berlubang di jalur utama mudik dari Jember menuju Ketapang. Hal ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan para pemudik.

Pengecekan Kendaraan Angkutan Mudik

Demi menjamin keselamatan pemudik, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyuwangi melakukan pengecekan fisik kendaraan angkutan mudik. Pemeriksaan ini juga mencakup kondisi kesehatan pengemudi, untuk meminimalisir risiko human error.

Kadis Perhubungan Banyuwangi, Komang Sudira Atmaja, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian dan UPT LLAJ Provinsi untuk melakukan ramp check kendaraan yang akan beroperasi. Kesehatan pengemudi juga menjadi perhatian penting untuk menghindari risiko yang membahayakan penumpang.

Destinasi Wisata Alternatif Saat Kepadatan

Bagi para pemudik yang terjebak kepadatan lalu lintas di sekitar Ketapang, Banyuwangi menawarkan sejumlah destinasi wisata menarik untuk melepas penat. Salah satunya adalah Bangsring Underwater, yang menawarkan keindahan bawah laut yang mempesona.

Sementara itu, bagi pemudik yang melewati Jember, Alun-alun Jember dapat menjadi tempat istirahat yang nyaman dengan fasilitas pos polisi, layanan kesehatan, dan masjid untuk beribadah. Jember juga menawarkan beragam destinasi wisata dan oleh-oleh khas yang sayang untuk dilewatkan.

Program Jelajah Mudik Ramadan 2025 ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk Ditlantas Polda Jatim, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan, dan Permukiman Banyuwangi, Dinas Perhubungan Banyuwangi, Polresta Malang Kota, PT Marga Harjaya Infrastruktur, serta PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri. Diharapkan informasi ini bermanfaat bagi para pemudik, menjadikan perjalanan mudik tahun ini aman, nyaman, dan penuh kebahagiaan.