Antisipasi Kepadatan Mudik 2025: Pemerintah Siapkan Empat Strategi Rekayasa Lalu Lintas

Antisipasi Kepadatan Mudik 2025: Pemerintah Siapkan Empat Strategi Rekayasa Lalu Lintas

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, pemerintah Indonesia telah menyiapkan serangkaian strategi rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan selama periode mudik Lebaran 2025. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap perkiraan peningkatan signifikan jumlah pemudik yang diperkirakan mencapai 146,48 juta orang, dengan mobil pribadi dan bus menjadi moda transportasi utama.

Tradisi mudik, yang berakar dalam budaya masyarakat Indonesia, merupakan momen penting untuk bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman. Pemerintah berupaya keras untuk memastikan perjalanan mudik yang aman, nyaman, dan lancar bagi seluruh masyarakat. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Korlantas Polri telah merancang empat skema rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan secara situasional di jalan tol dan non-tol.

Empat Strategi Rekayasa Lalu Lintas Mudik Lebaran 2025:

  1. Contraflow dan One Way

    • Contraflow: Sistem ini memungkinkan kendaraan untuk menggunakan sebagian jalur jalan yang berlawanan arah untuk menambah kapasitas jalan pada jalur yang padat. Penerapannya bersifat fleksibel, tergantung pada kondisi lalu lintas di lapangan.
    • One Way: Skema ini memberlakukan satu arah pada seluruh jalur jalan yang berlawanan arah, sehingga semua kendaraan bergerak ke arah yang sama. One way akan diterapkan pada ruas jalan tol yang sangat padat.

    Jadwal Penerapan di Jalan Tol:

    • Contraflow:
      • Periode 1: 27 Maret 2025 pukul 14.00 - 29 Maret 2025 pukul 24.00 (KM 47 - KM 70 Tol Jakarta-Cikampek)
      • Periode 2: 31 Maret 2025 pukul 13.00-18.00 - 1 April 2025 pukul 11.00-18.00 (KM 47 - KM 70 Tol Jakarta-Cikampek)
    • One Way:
      • 27 Maret 2025 pukul 14.00 - 29 Maret 2025 pukul 24.00 (KM 70 Tol Jakarta-Cikampek - KM 414 Tol Semarang-Batang)
  2. Manajemen Rest Area

    Pengelolaan rest area di jalan tol akan ditingkatkan untuk mencegah penumpukan kendaraan. Hal ini meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan fasilitas rest area agar dapat menampung pemudik secara efisien. Tujuannya adalah untuk memastikan kelancaran arus masuk dan keluar rest area.

  3. Ganjil Genap

    Sistem ganjil genap akan diberlakukan pada ruas jalan tol tertentu untuk mengurangi volume kendaraan. Kendaraan dengan plat nomor belakang genap hanya diizinkan melintas pada tanggal genap, sedangkan kendaraan dengan plat nomor belakang ganjil hanya diizinkan melintas pada tanggal ganjil. Angka 0 pada plat nomor dianggap sebagai angka genap.

    Jadwal Penerapan:

    • Mulai: 27 Maret 2025 pukul 14.00
    • Selesai: 30 Maret 2025 pukul 24.00
    • Area Pemberlakuan:
      • KM 47 Tol Jakarta-Cikampek - KM 414 Tol Semarang-Batang
      • KM 31 Tol Tangerang-Merak - KM 98 Tol Tangerang-Merak
  4. Pembatasan Operasional Kendaraan Barang

    Pembatasan operasional kendaraan barang dengan sumbu 3 atau lebih, kendaraan dengan kereta tempelan/gandengan, dan kendaraan pengangkut hasil galian/tambang/bahan bangunan akan diberlakukan pada ruas jalan tol tertentu. Tujuannya adalah untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan memberikan prioritas kepada kendaraan pemudik.

    Jadwal Penerapan:

    • Mulai: 24 Maret 2025 pukul 00.00
    • Selesai: 8 April 2025 pukul 24.00

    Ruas Jalan yang Terdampak Pembatasan:

    • Lampung dan Sumatera Selatan: Bakauheni-Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung
    • DKI Jakarta-Banten: Jakarta-Tangerang-Merak
    • DKI Jakarta: Tol Prof DR Ir Sedyatmo, Jakarta Outer Ring Road (JORR), Dalam Kota Jakarta
    • DKI Jakarta dan Jawa Barat: Jakarta-Bogor-Ciawi-Cigombong-Cibadak, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Jakarta-Cikampek
    • Jawa Barat: Cikampek-Purwakarta-Padalarang-Cileunyi, Cileunyi-Cimalaka-Dawuan, Cikampek-Palimanan-Kanci, Jakarta-Cikampek II Selatan segmen Sadang Bojongmangu (Fungsional), Bogor Ring Road (BORR)
    • Jawa Barat-Jawa Tengah: Kanci-Pejagan
    • Jawa Tengah: Pejagan-Pemalang-Batang-Semarang, Krapyak-Jatingaleh (Semarang), Jatingaleh-Srondol (Semarang), Jatingaleh-Muktiharjo (Semarang), Semarang-Solo-Ngawi, Semarang-Demak, Yogyakarta-Solo segmen Kartasura-Klaten, Yogyakarta-Solo segmen Klaten-Prambanan-Taman Martani (Fungsional)
    • Jawa Timur: Ngawi-Kertosono-Mojokerto-Surabaya-Gempol-Pasuruan-Probolinggo, Surabaya-Gresik, Gempol-Pandaan-Malang, Probolinggo-Banyuwangi segmen SS Gentling-Paiton (Fungsional)

Pemerintah mengimbau kepada seluruh pemudik untuk mematuhi peraturan lalu lintas, mengikuti arahan petugas di lapangan, dan memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan. Dengan kerja sama dari semua pihak, diharapkan perjalanan mudik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan lancar dan aman.