Kepadatan Jadwal Laga, Jules Kounde Geram dengan Otoritas Liga Spanyol
Kepadatan Jadwal Laga, Jules Kounde Geram dengan Otoritas Liga Spanyol
Bek Barcelona, Jules Kounde, melontarkan kritik pedas terhadap otoritas La Liga terkait padatnya jadwal pertandingan yang harus dihadapi timnya. Kekecewaan tersebut diungkapkan setelah kemenangan 3-0 Barcelona atas Osasuna di Estadi Olympic Lluis Companys, Jumat (28/3/2025) dini hari WIB.
Kemenangan atas Osasuna, yang diraih berkat gol-gol dari Ferran Torres, Dani Olmo (penalti), dan Robert Lewandowski, seharusnya menjadi momen sukacita bagi para pemain Barcelona. Namun, bagi Kounde, pertandingan ini justru menjadi simbol dari permasalahan yang lebih besar: eksploitasi pemain akibat jadwal yang tidak masuk akal.
"Saya marah dengan tanggal tersebut. Itu bukan hal yang normal," tegas Kounde, dalam sebuah wawancara setelah pertandingan. "Kami telah berbicara berkali-kali tentang kalender, kami memainkan terlalu banyak pertandingan."
Kounde menyoroti bahwa Barcelona harus memainkan tujuh pertandingan dalam kurun waktu 20 hari, sebuah jadwal yang menurutnya sangat berat dan tidak menghormati pemain. Ia menekankan bahwa padatnya jadwal tidak hanya merugikan Barcelona, tetapi juga tim lain seperti Osasuna, yang pemainnya juga memiliki kewajiban membela tim nasional masing-masing.
"Saya juga berbicara tentang Osasuna, yang memiliki pemain yang juga bertugas di timnas, seperti Budimir, yang saya hadapi dan belum mendapatkan istirahat yang cukup," ujarnya. "Bukan masalah klubnya. Osasuna, Barcelona, Real Madrid..."
Kritik Kounde ini bukan hanya ditujukan kepada La Liga, tetapi juga kepada seluruh institusi sepak bola yang menurutnya kurang memperhatikan kesejahteraan pemain. Ia menekankan bahwa pemain bukanlah mesin dan membutuhkan istirahat yang cukup untuk dapat menampilkan performa terbaik di lapangan.
"Ini adalah kurangnya rasa hormat kepada para pemain, tidak hanya kepada klub. Kami bukan mesin dan untuk menghasilkan permainan dan memainkan pertandingan yang bagus, kami perlu istirahat. Semua institusi - tidak hanya LaLiga - harus memahami ini," pungkasnya.
Kegeraman Kounde ini mencerminkan kekhawatiran yang semakin meningkat di kalangan pemain sepak bola profesional mengenai padatnya jadwal pertandingan. Dengan semakin banyaknya kompetisi dan turnamen, pemain seringkali dipaksa untuk bermain tanpa istirahat yang cukup, yang dapat meningkatkan risiko cedera dan menurunkan kualitas permainan.
Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan oleh Jules Kounde:
- Jadwal Padat: Barcelona harus memainkan 7 pertandingan dalam 20 hari.
- Kurangnya Rasa Hormat: Jadwal yang padat dianggap tidak menghormati pemain.
- Beban Pemain Timnas: Pemain yang membela timnas juga terkena dampak karena kurangnya istirahat.
- Seruan untuk Institusi Sepak Bola: Kounde meminta semua institusi sepak bola untuk lebih memperhatikan kesejahteraan pemain.
- Pemain Bukan Mesin: Kounde menekankan bahwa pemain membutuhkan istirahat untuk dapat bermain dengan baik.
Kritik pedas dari Jules Kounde ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi otoritas sepak bola untuk meninjau kembali jadwal pertandingan dan lebih memperhatikan kesejahteraan pemain. Sepak bola yang berkualitas hanya dapat terwujud jika para pemain diberikan kesempatan untuk beristirahat dan memulihkan diri dengan cukup.