Kisah Inspiratif Panji: Mengukir Kesuksesan di Jakarta dengan Multitasking dan Semangat Perintis

Kisah Inspiratif Panji: Mengukir Kesuksesan di Jakarta dengan Multitasking dan Semangat Perintis

Di tengah gemerlap dan kerasnya kehidupan Jakarta, kisah Panji Lambang Suharto, seorang pemuda berusia 28 tahun, menjadi oase inspirasi. Bukan berasal dari keluarga berada, Panji justru menempa diri dengan berbagai pekerjaan (multitasking) demi meraih impiannya. Kisah ini bukan hanya tentang mencari nafkah, tetapi juga tentang semangat pantang menyerah, inovasi, dan adaptasi di era digital.

Awal Mula Perjuangan: Dari Guru Musik Hingga Panggung Hiburan

Perjalanan Panji dimulai sejak bangku kuliah. Kebutuhan ekonomi mendorongnya untuk bekerja sebagai guru musik di dua sekolah berbeda. Bakatnya di bidang musik juga mengantarkannya ke berbagai festival, menambah pundi-pundi penghasilan melalui grup bandnya. Meski disibukkan dengan berbagai kegiatan, pendidikan tetap menjadi prioritas utama. Setelah lulus kuliah pada 2018, Panji memilih untuk rehat sejenak sebelum memasuki dunia kerja formal.

"Saya ingin santai dulu," ujarnya. Penghasilan dari mengajar musik dan band tetap mengalir, memberikan stabilitas finansial yang memungkinkannya untuk menikmati masa transisi.

Menemukan Peluang: Penyunting Video, Agensi Politik, dan Ojek Online

Setahun kemudian, Panji mendapatkan pekerjaan sebagai penyunting video sinetron di sebuah stasiun televisi swasta. Namun, ambisinya tak berhenti di situ. Panji terus mencari peluang untuk meningkatkan penghasilannya. Pada tahun 2022, ia bergabung dengan sebuah agensi politik, menambah satu lagi sumber pemasukan.

Bahkan, di sela-sela kesibukannya, Panji tak ragu untuk menjadi pengemudi ojek online (ojol) paruh waktu. "Secara cuan, memang sangat worth it ya," ungkapnya. Dengan dua pekerjaan utama dan side job lainnya, Panji mampu menghasilkan antara Rp 13 juta hingga Rp 15 juta per bulan, belum termasuk pendapatan dari band.

Investasi Masa Depan: Pendidikan S2 dan Production House

Penghasilan yang diperoleh Panji tak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia sadar pentingnya pendidikan dan investasi. Pada tahun 2023, Panji melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 di sebuah universitas swasta di Jakarta. Selain itu, ia juga mendirikan production house (PH) bernama Watch Out!, sebagai bentuk investasi di industri kreatif yang terus berkembang.

Pada tahun 2024, Panji memutuskan untuk mengundurkan diri dari agensi politik agar dapat fokus menyelesaikan tesisnya. Saat ini, pendapatannya berasal dari menyunting sinetron, mengikuti lomba festival musik, mengisi acara pernikahan, dan mengajar musik secara privat.

Kreativitas Tanpa Batas: Mengatasi Kejenuhan dengan Konten Media Sosial

Untuk mengatasi rasa jenuh, Panji menggabungkan kemampuan bermusik dan editing videonya untuk membuat konten yang dibagikan di media sosial pribadinya. Meski belum menghasilkan uang, ia senang karena dapat menyalurkan kreativitasnya tanpa tekanan.

"Biasanya cara saya membagi waktu antara kerja dan buat konten itu pakai sistem nabung. Ketika libur kerja, saya menabung konten. Nanti upload berangsur-angsur," jelasnya.

Semangat Perintis: Inspirasi dari Keluarga Sederhana

Panji menyadari bahwa hidup di Jakarta membutuhkan kerja keras dan ketahanan mental. Ia tak pernah terpaku pada satu pekerjaan, apalagi jika pekerjaan tersebut tidak memberikan imbalan yang sepadan.

"Saya terlahir bukan dari keluarga pewaris, tapi perintis. Orangtua saya enggak punya bekal yang banyak buat saya. Ayah saya saja pendidikannya hanya sampai SMP," tuturnya. Namun, keterbatasan tersebut justru menjadi motivasi baginya untuk meraih kesuksesan yang lebih besar dari orang tuanya.

Inspirasi dari Ayahnya yang merupakan seorang perantau yang berhasil memiliki rumah di Jakarta berkat kerja keras. Panji bertekad untuk memiliki capaian lebih dari yang diraih orangtuanya.

Adaptasi di Era Digital: Menguasai Berbagai Keterampilan

Panji melihat bahwa multitasking telah menjadi tren di kalangan generasi milenial dan Gen Z untuk memenuhi kebutuhan ekonomi di era digital. Ia menekankan pentingnya menguasai lebih dari satu keterampilan dan terus mengembangkan diri, terutama di bidang digital.

"Sebagai generasi milenial atau Gen Z, kayaknya perlu menguasai lebih dari satu skill atau bakat. Makanya, perlu mengembangkan diri, kita perlu belajar apa yang berbau dengan digital," pungkasnya. Kisah Panji adalah cerminan semangat anak muda Indonesia yang gigih, kreatif, dan adaptif dalam menghadapi tantangan zaman.