Pertamina Jamin Kualitas BBM di Ratusan SPBU Lewat Uji Laboratorium Mendalam
Pertamina Intensifkan Pengawasan Kualitas BBM di SPBU Seluruh Indonesia
PT Pertamina (Persero) menunjukkan komitmennya dalam menjaga kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di seluruh Indonesia. Upaya ini diwujudkan melalui serangkaian pengujian komprehensif yang melibatkan ratusan SPBU dan laboratorium terakreditasi.
Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, pengujian kualitas BBM telah dilakukan terhadap sampel yang diambil dari 349 SPBU yang tersebar di 8 wilayah operasional pemasaran (Marketing Operational Region). Wilayah ini membentang dari Sumatera bagian utara hingga Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Proses pengambilan sampel dan pengujian ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pertamina untuk memastikan bahwa BBM yang beredar di masyarakat memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
"Uji sampel kualitas BBM dari 349 SPBU yang tersebar di 8 Marketing Operational Region dari Sumatera bagian utara hingga Nusa Tenggara, Maluku dan Papua," ujar Fadjar dalam konferensi pers di Graha Pertamina, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025).
Sampel BBM yang dikumpulkan kemudian diuji secara ketat di Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS) dan 6 laboratorium fuel terminal BBM Pertamina. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas BBM seperti Pertalite dan Pertamax telah memenuhi standar yang dipersyaratkan. Bahkan, beberapa jenis BBM menunjukkan nilai oktan yang lebih tinggi dari standar minimum.
Berikut adalah rincian hasil pengujian:
- Pertalite: Rata-rata RON 90,4
- Pertamax: Rata-rata RON 92,37
- Pertamax Green: Rata-rata RON 97,32
- Pertamax Turbo: Rata-rata RON 98,33
"Untuk Pertalite average rata-rata di 90,4, Pertamax di 92,37 Pertamax Green di 97,32 dan Pertamax Turbo di 98,33. Itu artinya dari keseluruhan sampel yang sudah diuji di LEMIGAS maupun di integrated terminal BBM Pertamina sudah on spect sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh pemerintah," tuturnya.
Selain pengujian kualitas BBM, Pertamina juga melakukan uji tera pada dispenser di 6.198 SPBU, yang setara dengan 79% dari total 7.842 SPBU yang ada. Pengecekan ini dilakukan bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memastikan ketepatan takaran BBM yang dijual kepada konsumen.
Pertamina juga melakukan pemeriksaan rutin terhadap empat aspek penting di seluruh SPBU, yaitu:
- Aspek Compliance: Memastikan fungsi CCTV dan ketepatan sasaran pembeli berdasarkan QR Code dan nomor polisi kendaraan.
- Aspek Kualitas: Melakukan uji tera nozzle, memastikan warna BBM sesuai standar, tidak ada kandungan air, serta menguji volume dan densitas BBM.
- Aspek Pelayanan: Memastikan standar pelayanan petugas SPBU sesuai dengan standar fasilitas umum dan retail Pertamina.
- Aspek HSSE (Health, Safety, Security, and Environment): Memastikan ketersediaan alat pemadam api ringan (APAR) dan mengingatkan konsumen untuk mematikan mesin saat pengisian BBM.
Selain itu, Pertamina juga berupaya menjaga ketahanan stok BBM di setiap SPBU. Sistem notifikasi akan memberikan peringatan jika stok BBM di SPBU mulai menipis, sehingga dapat segera dilakukan pengisian ulang.
Dengan serangkaian upaya ini, Pertamina berharap dapat memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa BBM yang dijual di SPBU memiliki kualitas yang sesuai standar dan takaran yang tepat. Pertamina berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan dan kualitas pelayanan di seluruh SPBU demi kepuasan konsumen.