Raja Charles III Dirawat di Rumah Sakit Akibat Efek Samping Perawatan Kanker, Agenda Publik Ditunda

Raja Charles III Dirawat di Rumah Sakit Akibat Efek Samping Perawatan Kanker, Agenda Publik Ditunda

Kabar mengejutkan datang dari Istana Buckingham. Raja Charles III, pemimpin monarki Inggris, sempat menjalani perawatan singkat di rumah sakit pada Kamis, 27 Maret 2025. Hal ini disebabkan oleh efek samping yang dialaminya setelah menjalani serangkaian pengobatan kanker yang sedang berlangsung. Informasi ini diumumkan secara resmi oleh Istana Buckingham melalui pernyataan tertulis.

"Setelah menjalani perawatan medis terjadwal untuk kanker pagi ini, Yang Mulia Raja mengalami efek samping sementara yang memerlukan observasi singkat di rumah sakit," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Raja Charles III, yang kini berusia 76 tahun, kemudian diperbolehkan kembali ke kediamannya di Clarence House setelah menjalani masa observasi singkat. Namun, sebagai konsekuensinya, seluruh agenda kegiatan Raja pada hari itu terpaksa ditunda.

"Yang Mulia kini telah kembali ke Clarence House dan sebagai tindakan pencegahan, berdasarkan saran medis, program agenda besok juga akan dijadwalkan ulang," lanjut pernyataan Istana.

Sebagai imbas dari kondisi ini, Raja Charles III juga membatalkan kunjungan kerjanya ke Birmingham yang sedianya dilaksanakan pada hari Jumat. Pembatalan ini dilakukan atas dasar saran medis sebagai langkah pencegahan.

"Yang Mulia dijadwalkan menerima Surat Kepercayaan dari Duta Besar dari tiga negara berbeda sore ini. Besok, dia dijadwalkan melakukan empat tugas publik di Birmingham dan sangat kecewa karena tidak dapat hadir pada kesempatan ini," jelas pihak istana.

Raja Charles III secara pribadi menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak yang merasa kecewa atau terganggu akibat penundaan tugas-tugas kerajaannya. Ia berharap dapat segera kembali menjalankan tugasnya seperti sedia kala.

Istana Buckingham tidak memberikan rincian spesifik mengenai efek samping yang dialami Raja Charles III. Namun, seorang sumber terpercaya menggambarkan situasi ini sebagai "benturan kecil di jalan yang sedang menuju ke arah yang benar", mengindikasikan bahwa pemulihan Raja secara umum berjalan positif.

Diagnosis kanker Raja Charles III pertama kali diumumkan pada Februari 2024. Meskipun jenis kanker yang diderita tidak diungkapkan secara detail, Istana Buckingham menegaskan bahwa diagnosis ini tidak terkait dengan pengobatan kondisi prostat jinak yang sebelumnya dijalani Raja.

Istana juga menekankan bahwa Raja Charles III, yang selama ini dikenal memiliki kondisi kesehatan yang baik, tetap memiliki semangat positif dalam menjalani pengobatannya. Ia berharap dapat segera kembali menjalankan tugas-tugas publiknya secara penuh sesegera mungkin.

Keputusan Raja Charles III untuk mengumumkan diagnosis kankernya kepada publik didasari oleh keinginan untuk mencegah spekulasi yang tidak perlu dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit kanker, serta memberikan dukungan kepada mereka yang juga berjuang melawan penyakit ini di seluruh dunia.

Berikut adalah poin-poin penting dari berita ini:

  • Raja Charles III dirawat di rumah sakit karena efek samping pengobatan kanker.
  • Agenda publik Raja Charles III ditunda sebagai tindakan pencegahan.
  • Istana Buckingham mengumumkan kondisi Raja Charles III melalui pernyataan resmi.
  • Raja Charles III meminta maaf atas penundaan tugas-tugas kerajaannya.
  • Kondisi Raja Charles III digambarkan sebagai "benturan kecil di jalan yang sedang menuju ke arah yang benar".
  • Diagnosis kanker Raja Charles III pertama kali diumumkan pada Februari 2024.
  • Raja Charles III tetap positif dalam menjalani pengobatannya.