Antisipasi Cuaca Ekstrem Mudik Lebaran 2025, DPR Minta BMKG Tingkatkan Diseminasi Informasi Real-Time

DPR Minta BMKG Optimalkan Informasi Cuaca untuk Mudik Lebaran

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, menekankan pentingnya peran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Puan meminta BMKG untuk meningkatkan diseminasi informasi cuaca secara real-time kepada masyarakat, terutama selama periode krusial arus mudik dan balik.

"Penyebaran informasi cuaca harus dilakukan secara real-time melalui berbagai kanal, termasuk media massa dan aplikasi transportasi online," tegas Puan dalam keterangan resminya. Hal ini dianggap krusial mengingat potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di berbagai wilayah Indonesia selama periode tersebut.

BMKG sendiri sebelumnya telah memprediksi bahwa sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi mengalami hujan ringan hingga lebat disertai kilat dan angin kencang pada periode 24-27 Maret 2025. Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius mengingat jutaan masyarakat akan melakukan perjalanan mudik.

Prioritaskan Keselamatan Pemudik

Puan Maharani menekankan bahwa keselamatan para pemudik harus menjadi prioritas utama. Ia meminta pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk memastikan kesiapan infrastruktur, transportasi, dan sistem informasi agar masyarakat dapat mudik dengan aman di tengah ancaman cuaca ekstrem.

"Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan harus memastikan kesiapan infrastruktur, transportasi, dan sistem informasi agar masyarakat bisa mudik dengan aman di tengah ancaman cuaca ekstrem," ujarnya.

Selain itu, Puan juga meminta agar pengamanan di titik-titik rawan kecelakaan dan bencana ditingkatkan, termasuk penambahan personel yang bersiaga. Hal ini penting untuk meminimalkan risiko kecelakaan dan memastikan penanganan cepat jika terjadi insiden.

Pemerintah Diminta Siapkan Posko Darurat

Lebih lanjut, Puan juga mendesak pemerintah untuk menyiapkan posko darurat di wilayah-wilayah yang berisiko tinggi. Posko ini diharapkan dapat mempercepat proses evakuasi jika terjadi kondisi darurat akibat cuaca ekstrem atau bencana lainnya.

"Pemerintah juga perlu menyiapkan posko darurat di wilayah yang berisiko tinggi agar evakuasi dapat dilakukan dengan cepat jika diperlukan," jelasnya.

Sebagai informasi tambahan, pemerintah memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025, dan puncak arus balik pada 6-7 April 2025. Data dari Jasa Marga menunjukkan bahwa lebih dari 1 juta kendaraan telah meninggalkan Jakarta dan sekitarnya melalui jalan tol hingga Kamis (27/3/2025) malam, dengan mayoritas menuju Tol Trans Jawa.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, menyatakan bahwa puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025, dan berlanjut pada Sabtu, 29 Maret 2025.

Poin-poin penting yang ditekankan oleh Ketua DPR RI:

  • Informasi Cuaca Real-Time: BMKG harus menyebarkan informasi cuaca terkini melalui berbagai kanal.
  • Prioritaskan Keselamatan Pemudik: Pemerintah dan pemangku kepentingan harus memastikan kesiapan infrastruktur dan transportasi.
  • Tingkatkan Pengamanan: Pengamanan di titik rawan kecelakaan dan bencana harus diperketat.
  • Siapkan Posko Darurat: Pemerintah perlu menyediakan posko darurat di wilayah berisiko tinggi.

Dengan persiapan yang matang dan informasi yang akurat, diharapkan perjalanan mudik Lebaran 2025 dapat berjalan aman dan lancar bagi seluruh masyarakat.