Tragedi Snorkeling di Gili Trawangan: Warga Negara Inggris Ditemukan Meninggal Dunia

Kabar Duka dari Gili Trawangan: Seorang Turis Inggris Meninggal Saat Snorkeling

Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, kembali berduka. Seorang wisatawan asing (WNA) berkebangsaan Inggris, TH (81), dilaporkan meninggal dunia saat tengah menikmati aktivitas snorkeling di perairan yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya itu. Insiden tragis ini terjadi pada hari Rabu, 26 Maret 2025, menambah catatan kelam bagi industri pariwisata di kawasan tersebut.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh Kapolsub Sektor Gili Indah, Iptu Mahardika, peristiwa nahas ini bermula ketika korban bersama rombongan bertolak dari pantai menggunakan perahu Gili Bahari 07. Tujuan mereka adalah melakukan snorkeling di sekitar perairan Gili Trawangan yang terkenal dengan keberadaan penyu.

Setibanya di lokasi yang dikenal sebagai "spot turtle", yang hanya berjarak sekitar 5 meter dari bibir pantai di depan Wah Resort, para peserta langsung terjun ke air untuk menikmati keindahan bawah laut. Korban, TH, turut serta dalam kegiatan tersebut. Namun, setelah sekitar 10 menit bersnorkeling, TH ditemukan mengambang di permukaan air.

"Kurang lebih selama 10 menit lamanya melaksanakan snorkeling, korban Mr TH mengambang di perairan tersebut," ungkap Iptu Mahardika dalam keterangan resminya, Kamis (27/3/2025).

Rekan-rekan snorkeling TH dengan sigap menariknya ke tepi pantai dan segera memberikan pertolongan pertama. Sayangnya, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Karena tidak ada respons dari korban, rombongan kemudian membawanya ke Klinik Warna, fasilitas medis terdekat, dengan harapan nyawanya dapat diselamatkan.

Namun, takdir berkata lain. Setelah dilakukan pemeriksaan intensif oleh tim medis Klinik Warna, TH dinyatakan telah meninggal dunia. Kabar duka ini tentu saja mengejutkan dan menyedihkan bagi semua pihak, terutama bagi keluarga dan kerabat korban.

Pihak kepolisian setempat saat ini tengah melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. Meskipun demikian, dugaan sementara mengarah pada masalah kesehatan yang dialami korban saat beraktivitas di air. Kejadian ini menjadi pengingat bagi para wisatawan, terutama yang berusia lanjut, untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatan dan mematuhi semua prosedur keselamatan saat melakukan aktivitas air.

Kejadian ini juga menyoroti pentingnya pengawasan dan kesiapsiagaan dari penyedia jasa wisata bahari. Perlunya memastikan bahwa semua peserta snorkeling dalam kondisi fisik yang prima, serta menyediakan peralatan keselamatan yang memadai dan tim penyelamat yang terlatih, menjadi hal yang krusial untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

Kematian TH menjadi pukulan telak bagi industri pariwisata Gili Trawangan, yang selama ini dikenal sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman. Diharapkan, kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk meningkatkan standar keselamatan dan memberikan perlindungan maksimal bagi para wisatawan.