Strategi Jitu Pengemudi Ojol: Delapan Tahun Andalkan Mudik Gratis Demi Keluarga
Yongki Ari: Kisah Inspiratif Pengemudi Ojol Manfaatkan Mudik Gratis
Yongki Ari (28), seorang pengemudi ojek online (ojol) asal Sidoarjo, Jawa Timur, telah menemukan cara cerdas untuk menghemat pengeluaran saat Hari Raya Idul Fitri. Selama delapan tahun terakhir, ia secara konsisten memanfaatkan program mudik gratis yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, memungkinkan dirinya dan keluarganya untuk merayakan Lebaran di kampung halaman tanpa harus mengeluarkan biaya transportasi yang signifikan.
Berasal dari Magetan, Yongki kini menetap di Sidoarjo setelah menikah. Baginya, momen mudik adalah sesuatu yang sangat dinantikan setiap tahun. Keikutsertaannya dalam program mudik gratis dimulai sejak era kepemimpinan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Yongki merasa sangat terbantu dengan adanya inisiatif ini, terutama dari segi ekonomi.
"Saya ikut delapan tahunan sejak Gubernur Jatim Pak Soekarwo," ungkap Yongki saat ditemui menjelang keberangkatan Mudik Gratis Pemkab Sidoarjo 2025. Ia menambahkan bahwa program ini sangat meringankan beban finansialnya, karena dapat menghemat biaya perjalanan yang biasanya mencapai jutaan rupiah.
Penghematan Jutaan Rupiah
Jika Yongki memilih menggunakan transportasi umum seperti bus, ia harus merogoh kocek sekitar Rp300.000 per orang untuk biaya pulang-pergi. Mengingat ia mudik bersama lima anggota keluarganya, total biaya yang harus dikeluarkan bisa sangat besar. Dengan memanfaatkan mudik gratis, ia dapat mengalokasikan dana tersebut untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak.
"Ikut mudik setiap tahun karena hemat banget. Terus nyaman karena dikawal kepolisian," jelas Yongki. Perjalanan dari Sidoarjo ke Magetan melalui jalan tol biasanya ditempuh dalam waktu sekitar dua jam. Selama perjalanan, peserta mudik juga mendapatkan fasilitas tambahan berupa parsel dan snack dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo. Bahkan, jika perjalanan dilakukan pada malam hari, Pemkab menyediakan nasi untuk para pemudik.
Yongki tidak merasa khawatir selama mengikuti program mudik gratis ini. Ia percaya bahwa kendaraan yang digunakan telah diperiksa secara seksama untuk menjamin keselamatan penumpang. "Dari event pemerintah itu pasti sebelumnya kondisinya kendaraan sudah dicek dan selayak mungkin untuk keselamatan driver dan penumpang," tuturnya.
Jaket Ojol Kebanggaan dan THR Tambahan
Saat mudik, Yongki tetap mengenakan jaket ojol kebanggaannya. Kebahagiaannya semakin bertambah karena ia baru saja menerima Tunjangan Hari Raya (THR) dari aplikator ojek online tempatnya bekerja.
"Kemarin mendapat THR pertama kali dari Grab sebesar Rp500.000, jadi lebih hemat lagi bisa untuk kebutuhan yang lain," ungkapnya dengan gembira. THR tersebut menjadi tambahan amunisi bagi Yongki untuk memenuhi kebutuhan Lebaran keluarganya.
Ikut Program Balik Gratis
Tidak hanya memanfaatkan Mudik Gratis, Yongki juga berencana untuk mengikuti program Balik Gratis yang diselenggarakan oleh Pemkab Magetan untuk perjalanan kembali ke Sidoarjo setelah Lebaran. "Iya ikut Balik Gratis juga nanti dari Pemkab Magetan," pungkasnya. Hal ini semakin membuktikan bahwa Yongki pandai memanfaatkan berbagai program yang ada untuk meringankan beban ekonominya.
Kisah Yongki Ari ini adalah contoh nyata bagaimana program mudik gratis dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi. Dengan memanfaatkan program ini, Yongki dapat merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman tanpa harus terbebani oleh biaya transportasi yang mahal.