Arus Modal Asing Deras Mengalir ke Indonesia Jelang Lebaran, BI Catat Rp 1,93 Triliun

Investor Asing Kembali Percaya, Rp 1,93 Triliun Masuk Indonesia Jelang Idul Fitri

Menjelang perayaan Idul Fitri, pasar keuangan Indonesia menunjukkan sinyal positif dengan masuknya aliran modal asing yang signifikan. Bank Indonesia (BI) mencatat capital inflow sebesar Rp 1,93 triliun pada pekan terakhir Maret 2025, memberikan angin segar bagi stabilitas ekonomi nasional. Lonjakan modal asing ini menjadi indikasi kepercayaan investor global terhadap fundamental ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa sebagian besar dana asing yang masuk berasal dari pasar saham, mencapai Rp 2,63 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa investor asing melihat potensi pertumbuhan yang menjanjikan di sektor korporasi Indonesia. Kendati demikian, terjadi pula arus keluar dana asing dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 510 miliar dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 190 miliar. Secara akumulatif, terjadi outflow pada pasar SBN sebesar Rp 16,08 triliun dan SRBI Rp 10,98 triliun

Indikator Ekonomi Menguat

Masuknya modal asing ini berdampak positif pada beberapa indikator ekonomi. Premi risiko investasi, yang diukur dengan credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun, mengalami penurunan ke level 90,84 basis poin pada 26 Maret 2025, dari 90,41 basis poin pada 21 Maret 2025. Penurunan ini menunjukkan bahwa investor menilai risiko berinvestasi di Indonesia semakin rendah.

Selain itu, yield SBN tenor 10 tahun juga mengalami penurunan ke level 7,13 persen, sementara yield US Treasury 10 tahun berada di level 4,35 persen. Penurunan yield SBN ini mengindikasikan bahwa permintaan terhadap obligasi pemerintah Indonesia meningkat.

Rupiah Sempat Melemah, BI Siapkan Strategi

Di tengah sentimen positif ini, nilai tukar rupiah sempat mengalami tekanan. Pada penutupan perdagangan Rabu (26/3/2025), rupiah berada di level Rp 16.575 per dollar AS, dan kemudian melemah ke level Rp 16.590 per dollar AS pada pembukaan perdagangan Kamis (27/3/2025). Pelemahan ini menjadi perhatian BI, yang terus berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Menanggapi dinamika pasar keuangan, Denny menegaskan bahwa Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. BI juga mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas pasar keuangan dan nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global dan menjelang libur panjang Idul Fitri.

Analisis Lebih Lanjut

Aliran modal asing yang masuk ke Indonesia menjelang Lebaran ini menjadi sinyal positif bagi perekonomian. Hal ini menunjukkan bahwa investor asing memiliki kepercayaan terhadap prospek ekonomi Indonesia, meskipun terdapat tantangan global dan fluktuasi nilai tukar. Kebijakan pemerintah dan BI yang proaktif dalam menjaga stabilitas ekonomi menjadi faktor penting dalam menarik investasi asing. Koordinasi yang baik antara pemerintah dan otoritas terkait diharapkan dapat terus menjaga momentum positif ini dan memastikan stabilitas ekonomi Indonesia di masa depan.

Berikut poin penting dari berita ini:

  • Aliran modal asing masuk (capital inflow) ke Indonesia sebesar Rp 1,93 triliun pada pekan terakhir Maret 2025.
  • Sebagian besar dana asing masuk ke pasar saham, namun terjadi outflow di pasar SBN dan SRBI.
  • Premi risiko investasi (CDS) Indonesia 5 tahun turun.
  • Yield SBN tenor 10 tahun turun.
  • Nilai tukar rupiah sempat melemah.
  • BI terus memperkuat koordinasi dan mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.