Arus Mudik Lebaran 2025: Rekor Penyeberangan ke Sumatera Terpecahkan, Lebih dari 124 Ribu Penumpang dalam Sehari

Pelabuhan Bakauheni, Lampung menjadi saksi bisu lonjakan arus mudik Lebaran 2025. Dalam kurun waktu 24 jam terakhir, terhitung hingga Jumat (28/3/2025) pukul 12.03 WIB, sebanyak 124.222 pemudik dari Pulau Jawa telah menyeberang ke Sumatera. Angka ini menjadi rekor tertinggi sejak dimulainya periode angkutan Lebaran pada 21 Maret 2025, menandakan antusiasme masyarakat untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.

General Manager ASDP Pelabuhan Bakauheni, Syamsudin, mengungkapkan bahwa mayoritas pemudik menggunakan kendaraan pribadi. "Dari total penumpang yang menyeberang, 115.385 orang berada di dalam kendaraan, sementara 8.837 orang merupakan pejalan kaki," jelasnya. Data dari tiga pelabuhan yang dioperasikan ASDP (BBJ, Wika Beton, dan Bakauheni) mencatat total 27.824 unit kendaraan telah memasuki Pulau Sumatera.

Rincian jenis kendaraan yang menyeberang:

  • Mobil Pribadi: 14.538 unit
  • Sepeda Motor: 10.552 unit
  • Bus: 792 unit
  • Truk: 1.942 unit

Lonjakan signifikan ini menimbulkan pertanyaan apakah puncak arus mudik telah tercapai. Syamsudin menyampaikan bahwa pihaknya masih terus memantau perkembangan situasi. "Prediksi awal kami, puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 27-28 Maret. Namun, kami akan terus memantau perkembangan, terutama pada Jumat malam nanti," ujarnya.

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa arus pemudik terus mengalir deras sejak Kamis hingga Jumat dini hari. Kendaraan pribadi dan bus tampak mendominasi antrean penyeberangan, menunjukkan preferensi masyarakat untuk menggunakan transportasi darat dalam perjalanan mudik mereka. Pihak ASDP terus berupaya untuk mengoptimalkan layanan dan memastikan kelancaran arus penyeberangan, meskipun dihadapkan dengan volume pemudik yang sangat tinggi.

Fenomena ini mencerminkan tradisi mudik yang kuat di Indonesia, di mana jutaan orang melakukan perjalanan pulang kampung untuk merayakan Lebaran bersama keluarga. Peningkatan jumlah pemudik juga menjadi indikator positif pemulihan ekonomi pasca pandemi, yang memungkinkan masyarakat untuk kembali melakukan perjalanan jarak jauh. Pemerintah dan pihak terkait terus berkoordinasi untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik, serta memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik yang melakukan perjalanan panjang.