NTB Perketat Pengawasan Awak Bus di Mandalika Usai Temuan Positif Narkoba
NTB Perketat Pengawasan Awak Bus di Mandalika Usai Temuan Positif Narkoba
MATARAM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkatkan pengawasan terhadap awak bus di Terminal Mandalika, Lombok Tengah, menyusul temuan dua kondektur bus yang positif menggunakan narkoba. Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, menyampaikan apresiasinya kepada Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mataram atas respons cepat dalam melakukan tes urine mendadak di terminal tersebut.
"Saya sangat mengapresiasi inisiatif BNN Kota Mataram yang telah melakukan pemeriksaan urine terhadap kru bus, sopir, dan kondektur. Temuan adanya awak bus yang positif narkoba ini menjadi perhatian serius bagi kami," ujar Gubernur Iqbal saat melakukan inspeksi mendadak di Terminal Mandalika, Kamis (28/03/2024).
Gubernur Iqbal menekankan pentingnya langkah preventif ini untuk memastikan keamanan dan keselamatan para pemudik. Ia menyatakan bahwa pengemudi dan kru bus harus berada dalam kondisi fisik dan mental yang sehat agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Kepala BNNK Mataram, Kombes Pol Yuanita Amelia Sari, menjelaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan tes urine secara berkala dan mendadak hingga sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri, atau selama arus balik berlangsung. Langkah ini diambil untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan awak bus dan menjamin keselamatan penumpang.
"Kami akan terus melakukan pengawasan dan pemeriksaan secara intensif. Keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami," tegas Kombes Pol Yuanita.
BNNK Mataram juga akan memanggil pihak Perusahaan Otobus (PO) tempat kedua kondektur tersebut bekerja. Mereka akan diminta untuk lebih selektif dalam merekrut kru bus dan mewajibkan tes urine secara berkala, serta mensyaratkan tes urine sebelum setiap perjalanan.
Harapan Pemudik akan Perjalanan yang Aman dan Nyaman
Temuan ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran di kalangan calon penumpang bus. Muhammad Hisam (26), seorang pemudik asal Bima, berharap agar pihak berwenang dapat memastikan bahwa semua awak bus yang bertugas bebas dari narkoba.
"Saya setiap tahun mudik naik bus. Tentu saya berharap sopir dan kru bus yang bertugas benar-benar sehat dan tidak menggunakan narkoba. Keselamatan kami ada di tangan mereka," kata Hisam.
Hisam berencana untuk kembali ke Mataram pada tanggal 7 atau 8 April, setelah menghabiskan waktu libur Lebaran bersama keluarganya di Bima.
Sementara itu, Bayu Setiawan, warga Bima yang tinggal di Mataram, berencana untuk mudik setelah Lebaran. Ia terpaksa menunda kepulangannya karena masih ada urusan yang harus diselesaikan di Mataram.
"Sedih rasanya tidak bisa merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman. Tapi, Insya Allah tahun ini saya akan merayakan Lebaran di Lombok," ujarnya.
Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terkait penyalahgunaan narkoba, khususnya di sektor transportasi. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang menggunakan jasa transportasi umum, terutama selama periode mudik Lebaran.
Langkah-Langkah Preventif yang Dilakukan:
- Pemeriksaan urine secara mendadak dan berkala oleh BNNK Mataram.
- Pemanggilan dan pembinaan terhadap PO Bus.
- Peningkatan pengawasan di terminal-terminal bus.
- Sosialisasi bahaya narkoba kepada awak bus dan masyarakat.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan yang disebabkan oleh penyalahgunaan narkoba dan menciptakan perjalanan mudik yang aman, nyaman, dan selamat bagi seluruh masyarakat.