Antisipasi Kepadatan, Layanan _Mobile Top-Up_ Diterapkan di Tol Keramasan Sambut Arus Mudik

Tol Keramasan Siagakan Petugas Mobile Top-Up untuk Kelancaran Arus Mudik

Palembang, Sumatera Selatan - Guna mengantisipasi potensi kepadatan lalu lintas selama periode mudik, pengelola Tol Keramasan di Palembang, Sumatera Selatan, menerapkan strategi proaktif dengan menyiagakan petugas mobile top-up. Inisiatif ini bertujuan untuk mempermudah pengisian saldo kartu tol bagi para pemudik, sehingga mengurangi antrean dan memperlancar arus kendaraan.

Sebanyak delapan petugas disebar di area Tol Keramasan untuk secara aktif mendatangi kendaraan pemudik yang membutuhkan pengisian saldo. Dengan layanan jemput bola ini, pemudik tidak perlu lagi keluar dari mobil untuk melakukan top-up, yang seringkali menjadi penyebab kemacetan di gerbang tol.

"Kami menyiagakan petugas untuk jemput bola melakukan transaksi atau top-up langsung kepada pengguna, jadi tidak perlu turun dari mobil," ujar Sumarno, Kepala Gerbang Tol Keramasan, pada hari Jumat (28/3/2025). Langkah ini diambil sebagai respons terhadap peningkatan volume kendaraan yang melintas di Tol Keramasan, terutama pada jam-jam sibuk.

Menurut Sumarno, peningkatan volume kendaraan mulai terasa sejak pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB. Pada periode ini, banyak pemudik yang baru saja tiba dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, melanjutkan perjalanan menuju Palembang. Untuk mengoptimalkan kelancaran lalu lintas, petugas tol disiagakan selama 24 jam penuh.

"Kepadatan kendaraan puncaknya pada hari ini hingga malam nanti. Diperkirakan jumlah kendaraan yang melintas mencapai 21.000, naik tiga persen dibandingkan tahun kemarin," tambahnya. Peningkatan ini menjadi perhatian utama pengelola tol untuk memastikan perjalanan mudik tetap nyaman dan efisien.

Selain layanan mobile top-up, Tol Keramasan juga menyiapkan langkah antisipasi lain, seperti:

  • Penyediaan 1.500 kartu E-tol cadangan bagi pemudik yang mengalami kehilangan atau kerusakan kartu.
  • Penambahan jumlah gardu keluar-masuk dari empat menjadi enam (tiga gardu masuk dan tiga gardu keluar) untuk meningkatkan kapasitas pelayanan.

Dengan kombinasi strategi ini, pengelola Tol Keramasan berharap dapat meminimalkan potensi gangguan lalu lintas dan memberikan pengalaman mudik yang lebih baik bagi para pengguna jalan.