Terpuruk di Kualifikasi Piala Dunia, Brasil Lirik Jorge Jesus sebagai Juruselamat
Krisis Performa Tim Samba: Jorge Jesus Jadi Incaran Utama
Tim Nasional Brasil tengah menghadapi badai performa yang mengkhawatirkan, memicu spekulasi pergantian pelatih untuk mendongkrak kembali reputasi sepak bola negara tersebut. Dorival Junior, yang baru menjabat sejak 2024, dinilai belum mampu mengangkat performa Selecao, dengan catatan yang kurang memuaskan dari 13 pertandingan yang dijalani.
Brasil hanya mampu mencatatkan 5 kemenangan dari 13 pertandingan, sebuah rekor yang jauh dari harapan bagi tim sekelas Brasil. Kegagalan mencapai babak semifinal Copa America 2024 menjadi pukulan telak, menggarisbawahi penurunan performa yang signifikan. Kekalahan telak 1-4 dari Argentina dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 semakin memperburuk keadaan, menambah tekanan pada Dorival Junior.
Klasemen Kualifikasi dan Ancaman Pemecatan
Saat ini, Brasil berada di posisi keempat klasemen Kualifikasi Zona CONMEBOL. Meskipun posisi ini masih aman mengingat enam tim teratas berhak lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, selisih 10 poin dari Argentina di puncak klasemen menjadi alarm bagi tim yang dikenal dengan dominasinya di sepak bola dunia.
Performa buruk di Copa America semakin memperkeruh suasana, membuat posisi Dorival Junior semakin tidak aman. Sejumlah nama pelatih top telah dikaitkan dengan kursi panas tersebut, termasuk Carlo Ancelotti, Filipe Luis, Renato Gaucho, dan Abel Ferreira. Namun, nama terbaru yang muncul sebagai kandidat kuat adalah Jorge Jesus, pelatih yang saat ini menangani klub Arab Saudi, Al-Hilal.
Jorge Jesus: Momok bagi Cristiano Ronaldo dan Harapan Baru Brasil
Jorge Jesus, yang kembali menukangi Al-Hilal pada 1 Juli 2023, sebelumnya pernah melatih klub tersebut pada 2018-2019. Di bawah kepemimpinannya, Al-Hilal menjadi kekuatan dominan di Liga Arab Saudi, bahkan menjadi batu sandungan bagi Cristiano Ronaldo yang bermain untuk Al-Nassr.
Ronaldo gagal meraih satu pun gelar juara domestik di musim 2023-2024 karena performa superior Al-Hilal. Al-Nassr harus puas dengan posisi kedua di liga, sementara Al-Hilal keluar sebagai juara. Al-Nassr juga gagal mengalahkan Al-Hilal dalam dua pertemuan di liga, dengan hasil kalah 0-3 dan imbang 1-1. Di Piala Raja, Al-Nassr juga tersingkir setelah kalah dalam adu penalti melawan Al-Hilal.
Prestasi Jorge Jesus bersama Al-Hilal tidak hanya membuktikan kualitasnya sebagai pelatih, tetapi juga menunjukkan kemampuannya dalam meramu tim menjadi kekuatan yang sulit dikalahkan. Kemampuannya dalam meredam Cristiano Ronaldo, salah satu pemain terbaik dunia, menjadi nilai tambah yang signifikan.
Ketertarikan Timnas Brasil terhadap Jorge Jesus juga didasari oleh keberhasilannya membawa Flamengo meraih gelar Copa Libertadores pada 2019. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Jesus memiliki pengalaman dan kemampuan untuk membawa tim meraih kesuksesan di tingkat internasional.
Laporan terbaru menyebutkan bahwa Jorge Jesus cukup berminat untuk menangani Timnas Brasil dan bersedia meninggalkan Al-Hilal sebelum Piala Dunia Klub 2025. Jika hal ini terealisasi, Jesus akan menjadi harapan baru bagi Brasil untuk kembali ke puncak kejayaan sepak bola dunia.
Tantangan di Depan Mata
Jorge Jesus akan menghadapi tantangan besar jika benar-benar ditunjuk sebagai pelatih Timnas Brasil. Selain memperbaiki performa tim secara keseluruhan, ia juga harus mengatasi tekanan dari para penggemar dan media yang selalu menuntut hasil terbaik. Namun, dengan pengalaman dan kemampuannya, Jesus diyakini mampu membawa perubahan positif bagi Timnas Brasil dan mengembalikan kepercayaan para penggemar.
Dengan pengalaman yang kaya dan rekam jejak yang mengesankan, Jorge Jesus diyakini sebagai sosok yang tepat untuk membangkitkan kembali Timnas Brasil. Mampukah ia membawa Selecao kembali ke puncak kejayaan?