Pergeseran Tren Konsumsi Hiburan: Generasi Z Lebih Terpikat Konten Kreator Media Sosial, Survei Deloitte Ungkap Alasannya
Pergeseran Tren Konsumsi Hiburan: Generasi Z Lebih Terpikat Konten Kreator Media Sosial
Era digital telah membawa perubahan fundamental dalam cara masyarakat, khususnya generasi muda, mengonsumsi hiburan. Sebuah studi terbaru dari Deloitte menunjukkan adanya pergeseran preferensi yang signifikan, di mana Generasi Z dan milenial lebih memilih konten yang dihasilkan oleh kreator media sosial dibandingkan dengan tayangan televisi premium atau film berbayar. Fenomena ini menandai tantangan baru bagi industri hiburan tradisional.
Survei tahunan Deloitte ke-19 tentang tren media digital mengungkapkan bahwa mayoritas Generasi Z (56%) dan sebagian besar milenial (43%) menganggap konten media sosial lebih relevan dengan kehidupan mereka dibandingkan dengan program TV dan film konvensional. Lebih dari itu, sekitar separuh dari kelompok usia ini merasa memiliki hubungan yang lebih personal dan dekat dengan kreator media sosial daripada dengan selebritas televisi atau aktor film.
"Saat ini terjadi persaingan sengit untuk mendapatkan perhatian dan waktu konsumen antara media tradisional dan media sosial," ujar China Widener, Wakil Ketua Deloitte LLP dan pemimpin teknologi, media, serta telekomunikasi AS. "Generasi Z menghabiskan waktu 54% lebih banyak, atau sekitar 50 menit per hari, di platform media sosial mereka. Sebaliknya, mereka menghabiskan sekitar 43 menit lebih sedikit per hari untuk menonton TV."
Faktor-faktor Pendorong Popularitas Konten Kreator
Meningkatnya popularitas konten kreator di kalangan generasi muda dapat dijelaskan oleh beberapa faktor kunci:
- Relevansi dan Personalisasi: Konten yang dibuat oleh kreator media sosial seringkali terasa lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari dan minat pribadi generasi muda. Kreator cenderung fokus pada topik-topik yang spesifik dan dekat dengan pengalaman audiens mereka.
- Interaksi Langsung: Berbeda dengan selebritas tradisional, kreator media sosial memungkinkan interaksi langsung dengan penggemar mereka melalui komentar, siaran langsung, dan platform media sosial lainnya. Hal ini menciptakan rasa komunitas dan kedekatan yang lebih kuat.
- Akses Mudah dan Gratis: Banyak platform media sosial menawarkan konten gratis yang didukung oleh iklan. Hal ini menjadi alternatif menarik bagi layanan streaming berbayar yang semakin mahal.
- Kepercayaan dan Keterlibatan: Konsumen muda cenderung lebih mempercayai ulasan produk dan rekomendasi dari kreator media sosial daripada iklan tradisional. Keterlibatan yang didorong oleh kreator ini menjadi daya tarik utama.
Tantangan Bagi Industri Hiburan Tradisional
Pergeseran preferensi konsumen ini menghadirkan tantangan yang signifikan bagi industri hiburan tradisional:
- Persaingan dengan Algoritma AI: Platform media sosial seperti TikTok dan YouTube menggunakan algoritma kecerdasan buatan (AI) untuk merekomendasikan konten yang paling relevan dan menarik bagi setiap pengguna. Hal ini membuat pengguna terus terlibat dan menghabiskan lebih banyak waktu di platform tersebut.
- Kenaikan Harga Layanan Streaming: Kenaikan harga layanan streaming berlangganan seperti Netflix dan Disney+ membuat banyak konsumen mencari alternatif yang lebih ekonomis.
- Ketidakpuasan Terhadap Nilai: Survei Deloitte menunjukkan bahwa semakin banyak konsumen yang merasa tidak puas dengan nilai yang mereka dapatkan dari layanan streaming berbayar. Mereka merasa bahwa harga langganan terlalu mahal atau konten yang tersedia tidak sepadan dengan biaya yang dikeluarkan.
Respon Industri dan Masa Depan Hiburan
Untuk mengatasi tantangan ini, industri hiburan tradisional perlu beradaptasi dan menemukan cara baru untuk menarik perhatian generasi muda. Beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan meliputi:
- Memanfaatkan Konten Pendek dan Format Mobile-First: Industri dapat memproduksi konten yang lebih pendek dan dioptimalkan untuk perangkat seluler. Format ini lebih sesuai dengan kebiasaan konsumsi media generasi muda.
- Berkolaborasi dengan Kreator Media Sosial: Industri dapat menjalin kemitraan dengan kreator media sosial untuk menciptakan konten yang autentik dan menarik bagi audiens mereka.
- Menawarkan Model Berlangganan yang Lebih Fleksibel: Industri dapat menawarkan model berlangganan yang lebih fleksibel dan terjangkau, seperti paket bundling atau opsi berlangganan berdasarkan konten.
- Memperbaiki Algoritma Rekomendasi: Platform streaming perlu terus meningkatkan algoritma rekomendasi mereka untuk memastikan bahwa pengguna menemukan konten yang relevan dan menarik.
Pergeseran preferensi konsumsi hiburan ini menunjukkan bahwa industri perlu terus berinovasi dan beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan dan harapan generasi muda. Masa depan hiburan akan ditentukan oleh kemampuan industri untuk menciptakan konten yang relevan, mudah diakses, dan memberikan nilai yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan oleh konsumen.