Menjelang Akhir Ramadan: Mengenal Lebih Dekat Sholat Kafarat dan Tata Caranya

Memahami Sholat Kafarat: Amalan Sunnah di Akhir Ramadan

Menjelang penghujung bulan Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan memperbanyak amalan shaleh. Salah satu amalan yang bisa dilakukan adalah sholat kafarat. Sholat sunnah ini dikerjakan sebagai bentuk permohonan ampunan atas kelalaian dalam menjalankan ibadah wajib, khususnya sholat. Sholat kafarat menjadi momentum penting bagi setiap muslim untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang mungkin dilakukan selama hidupnya.

Apa Itu Sholat Kafarat?

Secara bahasa, kafarat berasal dari bahasa Arab yang berarti penebusan atau pengganti. Dalam konteks ibadah, sholat kafarat adalah sholat sunnah yang dikerjakan dengan tujuan mengganti atau menebus sholat-sholat fardhu yang mungkin terlewat atau tidak sempurna dikerjakan di masa lalu. Meskipun tidak menggantikan kewajiban mengqadha sholat yang terlewat dengan sengaja, sholat kafarat diyakini dapat menjadi penambal kekurangan dan memohon ampunan atas ketidaksempurnaan dalam menjalankan ibadah sholat.

Dalil mengenai sholat kafarat terdapat dalam beberapa riwayat, salah satunya hadits yang menyebutkan bahwa hari Jumat menjadi kafarat (penebus dosa) antara dua Jumat. Hal ini menunjukkan bahwa amalan-amalan baik yang dilakukan pada hari Jumat memiliki keutamaan dalam menghapus dosa-dosa kecil.

Niat dan Tata Cara Sholat Kafarat

Sholat kafarat dikerjakan sebanyak empat rakaat dengan satu kali salam. Berikut adalah tata cara pelaksanaannya:

  1. Niat:

    • Lafadz niat dalam bahasa Arab:

      أُصَلَّى سُنَّةً لِكِفَارَةِ الصَّلَاةِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ * Latin: Ushallî sunnatan likifâratish shalâti arbaʻa rakaʻâtin mustaqbilal qiblati lillâhi taʻâlâ. Allâhu Akbar... * Artinya: "Saya niat sholat sunah untuk mengganti dan menebus sholat yang tertinggal, empat rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala." Allahu Akbar...

  2. Takbiratul Ikhram: Mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan Allahu Akbar.

  3. Membaca Surah Al-Fatihah 1 kali.
  4. Membaca Ayat Kursi atau Surah Al-Qadr sebanyak 15 kali. Berikut adalah bacaannya:
    • Ayat Kursi:

      اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ۝٢٥٥ * Latin: Allâhu lâ ilâha illâ huw, al-ḫayyul-qayyûm, lâ ta'khudzuhû sinatuw wa lâ na'ûm, lahû mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardl, man dzalladzî yasyfa'u 'indahû illâ bi'idznih, ya'lamu mâ baina aidîhim wa mâ khalfahum, wa lâ yuḫîthûna bisyai'im min 'ilmihî illâ bimâ syâ', wasi'a kursiyyuhus-samâwâti wal-ardl, wa lâ ya'ûduhû ḫifdhuhumâ, wa huwal-'aliyyul-'adhîm. * Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang MahaHidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang MahaTinggi lagi MahaAgung." * Surah Al-Qadr:

      اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۝١وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ۝٢لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ۝٣تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ۝٤سَلٰمٌۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِࣖ ۝٥ * Latin: Innâ anzalnâhu fî lailatil-qadr. Wa mâ adrâka mâ lailatul-qadr. Lailatul-qadri khairum min alfi syahr. Tanazzalul-malâ'ikatu war-rûḫu fîhâ bi'idzni rabbihim, ming kulli amr. Salâmun hiya ḫattâ mathla'il-fajr. * Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatulqadar. Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar. 5. Membaca Surah Al-Kautsar sebanyak 15 kali. Berikut adalah bacaannya: * اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ ۝١فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ۝٢اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُࣖ ۝٣ * Latin: Innâ a'thainâkal-kautsar. Fa shalli lirabbika wan-ḫar. Inna syâni'aka huwal-abtar. * Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberimu (Nabi Muhammad) nikmat yang banyak. Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah! Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah). 6. Rukuk dengan membaca tasbih. 7. I'tidal dengan membaca doa i'tidal. 8. Sujud Pertama dengan membaca tasbih. 9. Duduk di antara Dua Sujud dengan membaca doa. 10. Sujud Kedua dengan membaca tasbih. 11. Bangun untuk rakaat kedua dan seterusnya. Ulangi langkah 3 hingga 10 sebanyak empat rakaat dengan tanpa tasyahud awal, lalu akhiri dengan salam.

Doa Setelah Sholat Kafarat

Setelah selesai melaksanakan sholat kafarat, dianjurkan untuk membaca doa khusus sebanyak tiga kali. Berikut adalah bacaan doanya:

اللَّهُمَّ يَا مَنْ لَا تَنْفَعُكَ طَاعَتِي وَلَا تَضُرُّكَ مَعْصِيَتِي تَقَبَّلْ مِنَى مَا لَا تَنْفَعُكَ وَاغْفِرْ لِي مَا لَا تَضُرُّكَ يَا مَنْ إِذَا وَعَدَ وَفَى وَإِذَا تَوَاعَدَ تَجَاوَزَوَعَفَا اِغْفِرْ لِي لِعَبْدٍ ظَلَمَ نَفْسَهُ وَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ بَطْرِ الْغِنَى وَجَهْدِ الفَقْرِ إِلهِي خَلَقْتَنِي وَلَمْ أَكُنْ شَيْئًا وَرَزَقْتَنِي وَلَمْ أَكُنْ شَيْئًا وَارْتَكَبْتُ الْمَعَاصِي فَإِنِّي مُقِرٌّ لَكَ بِذُنُوبِي فَإِنْ عَفَوْتَ عَنِّى فَلَا يَنْقُصُ مِنْ مُلْكِكَ شَيْئًا وَإِنْ عَذَبْتَنِي فَلَا يَزِيدُ فِي سُلْطَانِكَ شَيْئًا. اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَجِدُ مَنْ تُعَذِّبُهُ غَيْرِي لَكِنِي لَا أَجِدُ مَنْ يَرْحَمْنِي سِوَاكَ فَاغْفِرْ لِي مَا بَيْنِي وَبَيْنَكَ وَمَا بَيْنَ خَلْقِكَ ارْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَيَا رَجَاءَ السَّابِلِينَ وَيَا أَمَانَ الْخَائِفِينَ إِرْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ الْوَاسِعَةِ أَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَتَابِعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أُلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. أَمِينَ.

Artinya:

"Ya Allah, yang mana segala ketaatanku tiada artinya bagi-Mu dan segala perbuatan maksiatku tiada merugikan-Mu. Terimalah diriku yang tiada artinya bagi-Mu. Dan ampunilah aku yang mana ampunan-Mu itu tidak merugikan bagi-Mu. Ya Allah, apabila Engkau berjanji pasti Engkau tepati janji-Mu. Dan apabila Engkau mengancam, maka Engkau mau mengampuni ancaman-Mu. Ampunilah hamba-Mu ini yang telah menyesatkan diriku sendiri. Aku telah Engkau beri kekayaan dan aku mengumpat pada saat aku Engkau beri miskin. Wahai Tuhanku, Engkau ciptakan aku dan aku tak berarti apa pun. Dan Engkau beri aku rezeki sekalipun aku tak berarti apa-apa. Dan aku melakukan perbuatan semua maksiat dan aku mengaku kepada-Mu dengan segala dosa-dosaku. Apabila Engkau mengampuniku, itu tidak mengurangi keagungan-Mu sedikit pun, dan apabila Engkau siksa aku, maka itu tidak akan menambah kekuasaan-Mu, wahai Tuhanku, bukankah masih banyak orang yang akan Engkau siksa selain aku. Namun, bagiku hanya Engkau yang dapat mengampuniku. Ampunilah dosa-dosaku kepada-Mu. Dan ampunilah segala kesalahanku di antara aku dengan hamba-hamba-Mu. Ya Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih dan tempat pengaduan semua pemohon dan tempat berlindung bagi orang yang takut. Kasihanilah aku dengan ampunan-Mu yang luas. Engkau Yang Maha Pengasih dan Penyayang dan Engkaulah yang memelihara seluruh alam yang ada. Ampunilah segala dosa-dosa orang mukmin dan mukminat, muslimin dan muslimat, dan satukanlah aku dengan mereka dalam kebaikan. Wahai Tuhanku, ampunilah dan kasihilah. Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan rahmat kesejahteraan serta keselamatan yang berlimpah semoga selalu tercurahkan atas junjungan kami, Nabi Muhammad, keluarganya dan seluruh sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam, Amin."

Sholat kafarat menjadi salah satu ikhtiar untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Meskipun tidak menggantikan kewajiban qadha sholat, amalan ini diharapkan dapat menjadi penambal kekurangan dan penyempurna ibadah kita di bulan Ramadan yang penuh berkah ini.