Pemkot Yogyakarta Optimistis Pasar Terban Tak Berdampak Negatif pada Sungai Code
Pemkot Yogyakarta Optimistis Pasar Terban Tak Berdampak Negatif pada Sungai Code
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyatakan keyakinannya bahwa operasional Pasar Terban tidak akan mencemari Sungai Code yang lokasinya berdekatan. Jaminan ini disampaikan oleh Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, sebagai respons terhadap kekhawatiran publik terkait potensi dampak lingkungan dari aktivitas pasar.
"Kami memastikan bahwa Pasar Terban telah dilengkapi dengan sistem pengolahan limbah yang terintegrasi. Sistem ini mencakup drainase yang memadai, fasilitas peresapan, serta unit pengolahan limbah," ujar Hasto Wardoyo pada Jumat (28/3/2025).
Menurut Hasto, Pemkot Yogyakarta telah merancang sistem pengelolaan sampah yang komprehensif di Pasar Terban. Sampah organik dan anorganik akan dipilah secara terpisah di area belakang pasar, sehingga mengurangi bebanVolume sampah yang harus diangkut ke depo sampah kota. Inisiatif ini diharapkan dapat meringankan beban operasional pengelolaan sampah secara keseluruhan di Yogyakarta.
"Dengan sistem ini, kami yakin Pasar Terban tidak akan menambah beban signifikan ke depo sampah. Sampah akan dikelola dengan baik dan langsung dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)," jelasnya.
Lebih lanjut, Hasto Wardoyo menegaskan bahwa sistem pengelolaan limbah di Pasar Terban dirancang kedap air, sehingga tidak ada potensi rembesan limbah ke Sungai Code.
"Sistemnya kedap, tidak ada resapan di sini. Semuanya kedap," tegasnya.
Diharapkan Pasar Terban dapat mulai beroperasi pada bulan Agustus atau September.
"Target kami, akhir Juli pembangunan selesai dan Agustus atau September sudah bisa beroperasi," harap Hasto.
Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan peninjauan ke Pasar Terban. Kedatangan Gibran didampingi oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung progres pembangunan pasar dan memastikan kesiapan operasionalnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hasto Wardoyo menjelaskan bahwa Pasar Terban akan memiliki konsep yang berbeda dari pasar tradisional pada umumnya. Salah satu keunikan Pasar Terban adalah keberadaan pasar hewan, khususnya ayam, yang terintegrasi dengan area pemotongan. Ini menjadikannya satu-satunya pasar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memiliki fasilitas tersebut.
"Pasar ini satu-satunya yang mengintegrasikan pasar hewan dan pemotongan ayam dalam satu lokasi di DIY," kata Hasto.
Berikut poin-poin penting terkait Pasar Terban:
- Sistem Pengolahan Limbah Terpadu: Pasar Terban dilengkapi dengan sistem drainase, peresapan, dan pengolahan limbah untuk mencegah pencemaran Sungai Code.
- Pengelolaan Sampah Terpilah: Sampah organik dan anorganik dipilah di lokasi untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA.
- Konsep Pasar Terintegrasi: Pasar Terban menggabungkan pasar hewan (ayam) dengan area pemotongan, menjadikannya unik di DIY.
- Target Operasional: Pasar Terban ditargetkan beroperasi pada Agustus atau September.
- Kunjungan Wakil Presiden: Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah meninjau Pasar Terban, didampingi Menteri Agama.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Pemkot Yogyakarta optimis Pasar Terban dapat beroperasi secara berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.