KRI Banjarmasin-592 Antarkan Ribuan Pemudik Tiba di Semarang: Perjalanan Mudik yang Berkesan

Ribuan Pemudik Tiba di Semarang dengan KRI Banjarmasin-592

Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada hari Jumat (28/3/2025) menjadi saksi kedatangan 1.100 pemudik yang tiba dari Jakarta menggunakan KRI Banjarmasin-592. Kapal perang milik TNI Angkatan Laut ini menjadi alternatif transportasi mudik yang diminati, tidak hanya membawa penumpang tetapi juga mengangkut 543 kendaraan roda dua. Kedatangan para pemudik ini menandai suksesnya program mudik gratis yang diselenggarakan untuk membantu masyarakat merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman.

Heru Utomo (52), salah seorang pemudik, mengungkapkan kegembiraannya bisa merasakan pengalaman mudik yang berbeda. Baginya, ini adalah kali pertama ia dan keluarganya, termasuk seorang bayi berusia empat bulan, mudik menggunakan kapal perang. "Perjalanan dari Tanjung Priok memakan waktu sekitar 24 jam. Alhamdulillah, sangat nyaman, dapat makan, dan istri saya yang membawa bayi mendapat prioritas tempat khusus," ujarnya setibanya di pelabuhan.

Senada dengan Heru, Reni (58) juga mengaku sangat menikmati perjalanan mudiknya kali ini. Baginya, mudik dengan kapal memberikan kenyamanan tersendiri, terutama karena suasana yang tenang dan tersedianya fasilitas untuk beribadah. "Sudah beberapa kali saya ikut mudik gratis naik kapal, baik yang diselenggarakan oleh Pelni maupun TNI AL. Suasananya tenang, bisa salat juga di perjalanan," katanya.

Apresiasi dan Dukungan Penuh

Komandan KRI Banjarmasin-592, Kolonel Laut (P) Yohanes B. Cahyono, menjelaskan bahwa total terdapat 1.600 pemudik yang memanfaatkan fasilitas mudik gratis dengan kapal perang ini. Dari jumlah tersebut, 1.100 orang turun di Semarang, sementara sisanya melanjutkan perjalanan ke kota lain. "Kami menyiapkan KRI Banjarmasin untuk mendukung program mudik gratis tahun ini, dan juga untuk arus balik nanti," ungkapnya.

Danlanal Semarang, Letkol Laut (P) Akbar Abdullah, menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Semarang untuk menyediakan transportasi lanjutan bagi para pemudik yang tidak membawa kendaraan pribadi. Bus-bus disiapkan untuk mengantar mereka ke Stasiun Tawang Semarang dan Terminal Terboyo. "Kami mendapatkan informasi ada beberapa pemudik yang tidak membawa kendaraan roda dua. Oleh karena itu, kami berinisiatif berkoordinasi dengan Ibu Wali Kota untuk meminta dukungan transportasi ke Terboyo dan Tawang," jelas Akbar.

Mudik Gratis: Inisiatif Pemerintah untuk Masyarakat

Program mudik gratis ini merupakan wujud kepedulian pemerintah dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman. Dengan menyediakan transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau, diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat dan meminimalkan risiko kecelakaan selama perjalanan mudik.

Keberhasilan program ini tidak lepas dari sinergi antara berbagai pihak, mulai dari TNI AL, Pemerintah Kota Semarang, hingga instansi terkait lainnya. Dukungan penuh dari semua pihak menjadi kunci utama dalam kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan mudik gratis tahun ini.

Dampak Positif Mudik Gratis

Selain meringankan beban ekonomi masyarakat, program mudik gratis juga memberikan dampak positif lainnya, seperti:

  • Mengurangi kemacetan: Dengan tersedianya transportasi alternatif, diharapkan dapat mengurangi volume kendaraan pribadi yang memadati jalan raya, sehingga mengurangi kemacetan.
  • Menekan angka kecelakaan: Transportasi yang disediakan dalam program mudik gratis umumnya lebih aman dan terjamin, sehingga dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas.
  • Meningkatkan perekonomian daerah: Kedatangan para pemudik di kampung halaman akan meningkatkan aktivitas ekonomi di daerah, terutama sektor pariwisata dan UMKM.

Diharapkan program mudik gratis ini dapat terus dilanjutkan dan ditingkatkan di tahun-tahun mendatang, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya.