Remake 'Snow White' Tuai Kritik Pedas: Rating Anjlok dan Kontroversi Warnai Peluncuran
Remake 'Snow White' Tuai Kritik Pedas: Rating Anjlok dan Kontroversi Warnai Peluncuran
Film Snow White versi terbaru garapan Disney menuai badai kritik dari berbagai kalangan. Per tanggal 28 Maret, film ini hanya mampu mengumpulkan rating agregat yang memprihatinkan, yaitu 1.6 dari total lebih dari 157 ribu ulasan. Mayoritas penonton, sekitar 89%, memberikan nilai terendah, mencerminkan kekecewaan yang meluas.
Ulasan-ulasan tersebut didominasi oleh penonton dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Brasil, dan India. Mereka secara kolektif menyoroti berbagai aspek yang dianggap mengecewakan, mulai dari pemilihan pemeran (casting), efek visual CGI yang kurang memuaskan, hingga perubahan signifikan pada alur cerita yang dinilai menyimpang jauh dari versi klasik yang dicintai.
"Film ini terlihat dan terasa sangat artifisial, mulai dari set lokasinya, tampilan hewan-hewannya, bahkan hingga representasi para kurcaci. Saya tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan saya setelah menonton film ini," ungkap seorang pengguna yang komentarnya mendapat dukungan dari lebih dari 5.600 orang.
Kritik serupa juga dilontarkan oleh penonton lain. "Mulai dari penampilan yang kurang memukau hingga CGI yang murahan, film ini kesulitan untuk menangkap esensi magis yang melekat pada film aslinya," tulis seorang penonton dengan nada kecewa.
Pemilihan Rachel Zegler sebagai Snow White juga tak luput dari sorotan. Meskipun dianggap sebagai pilihan yang menarik, banyak yang menilai eksekusinya kurang memuaskan dan gagal menghidupkan karakter ikonik tersebut.
Bahkan, kehadiran Gal Gadot sebagai Ratu Jahat pun tidak luput dari kritikan. Beberapa penonton berpendapat bahwa Gadot justru mengurangi ketegangan dramatis yang seharusnya menjadi daya tarik utama dari karakter antagonis tersebut.
Kendati demikian, tidak semua ulasan bernada negatif. Beberapa penonton memberikan apresiasi tipis, meskipun tetap mengakui bahwa film ini jauh dari harapan. "Apakah film ini sebagus versi aslinya? Tentu tidak. Apakah Gal Gadot membuktikan kemampuan aktingnya? Tidak juga. Namun, film ini juga tidak sepenuhnya buruk. Rachel Zegler memiliki suara yang indah, dan para kurcaci cukup menghibur dan membangkitkan nostalgia," tulis seorang penonton dengan nada yang lebih moderat.
Kritikus film pun turut memberikan penilaian yang pedas. Situs agregator ulasan Rotten Tomatoes mencatat bahwa Snow White hanya memperoleh skor 46% berdasarkan 149 ulasan.
Sebagai perbandingan, remake live-action Disney lainnya meraih kesuksesan yang jauh lebih besar:
- Cinderella (2015) - 84%
- Beauty and the Beast (2017) - 71%
- Mulan (2020) - 71%
Secara umum, para kritikus menilai Snow White versi terbaru ini terlalu hambar dan kurang memiliki elemen spesial yang dapat membuatnya menonjol.
Meski demikian, Rachel Zegler masih menerima sedikit pujian atas penampilannya. David Rooney dari The Hollywood Reporter menyatakan bahwa Zegler memiliki pesona yang cukup untuk menyelamatkan film ini, meskipun tidak dapat menutupi kelemahan pada eksekusi cerita secara keseluruhan.
Sejak awal, produksi Snow White memang diwarnai oleh berbagai kontroversi. Banyak pihak yang memprotes pemilihan Rachel Zegler karena dianggap tidak sesuai dengan penggambaran Snow White dalam versi klasik. Disney juga dinilai terlalu banyak mengubah inti cerita dari versi aslinya yang dirilis pada tahun 1937. Selain itu, dukungan Gal Gadot terhadap Israel memicu seruan boikot dari sebagian penonton.
Secara keseluruhan, remake Snow White ini menghadapi tantangan yang berat untuk memenangkan hati penonton dan kritikus. Rating yang rendah, ulasan negatif, dan kontroversi yang menyertai produksi film ini menjadi indikasi bahwa Disney perlu mempertimbangkan kembali pendekatan mereka dalam mengadaptasi cerita-cerita klasik di masa depan.