Arus Mudik Jelang Nyepi: Pemudik Terburu-buru Hindari Pawai Ogoh-Ogoh di Bali
Pemudik Bergegas Tinggalkan Bali Sebelum Nyepi
Menjelang Hari Raya Nyepi, suasana di Bali semakin ramai dengan tradisi dan persiapan spiritual. Namun, di tengah hiruk pikuk tersebut, terlihat pergerakan signifikan para pemudik yang bergegas meninggalkan Pulau Dewata untuk kembali ke kampung halaman. Arus mudik padat terlihat di sepanjang Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, Kabupaten Badung, serta di Terminal Tipe A Mengwi, menciptakan pemandangan sibuk dan ramai.
Kekhawatiran akan terhambatnya perjalanan akibat pawai ogoh-ogoh yang akan digelar pada sore hari menjadi alasan utama para pemudik untuk memilih berangkat lebih awal. Pawai ogoh-ogoh, sebagai bagian dari rangkaian perayaan Nyepi, biasanya dipusatkan di perempatan jalan utama atau catus pata, yang berpotensi menyebabkan kemacetan parah.
Keterangan Pemudik
Agung, seorang pemudik asal Sidoarjo, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa ia baru mendapatkan cuti kerja sehingga terpaksa melakukan perjalanan di saat-saat terakhir menjelang Nyepi. "Saya kerja di perusahaan WiFi, tinggal di Gianyar. Ya bareng anak-anak, istri naik motor aja biar cepat sampai. Ya nggak apa detik-detik akhir," ujarnya saat ditemui di SPBU Kelurahan Kapal.
Senada dengan Agung, Yulianto, pemudik asal Jember, Jawa Timur, juga memilih menggunakan sepeda motor untuk menghindari potensi kendala yang mungkin terjadi jika menggunakan bus. "Bukan karena nggak persiapan, tapi lebih ke baru dapat waktu liburnya hari ini, makanya pilih naik motor. Kalau naik bus takut terkendala di jalan, harus jauh-jauh hari pesan tiket," kata Yulianto.
Imbauan dari Otoritas
Pengawas Terminal Mengwi, Ardhani Nirwesti, mengimbau kepada seluruh Perusahaan Otobus (PO) untuk memberangkatkan armadanya sebelum pukul 12.00 Wita pada tanggal 28 Maret agar tidak terjebak kemacetan akibat perayaan pengerupukan.
"Jadi tanggal 28 Maret, kami sudah imbau agar PO bus kalau bisa pukul 12.00 Wita sudah keluar dari terminal, atau di jam itu sudah perjalanan menuju Gilimanuk," jelas Ardhani.
Kepala Dinas Perhubungan Badung, Anak Agung Ngurah Rai Yuda Darma, juga mengkonfirmasi bahwa pawai ogoh-ogoh akan berdampak pada sejumlah ruas jalan utama di Badung, termasuk Jalan Denpasar-Gilimanuk. Ia mengimbau masyarakat untuk mencari jalur alternatif atau memilih waktu perjalanan yang lebih awal.
"Malam pengerupukan digelar tersebar di semua desa adat, terutama di Badung. Pawai sudah pasti berlangsung menggunakan catus pata atau perempatan, atau simpang," kata Yuda Darma.
"Karena itu kami imbau masyarakat mencari jalur alternatif jika bepergian, atau memilih waktu perjalanan lebih awal, tidak di sore atau petang nanti mengingat semua desa adat menggelar pangerupukan," tutupnya.
Antisipasi Kemacetan
Pihak berwenang telah mengantisipasi lonjakan arus mudik menjelang Nyepi dan mengimbau para pemudik untuk mempertimbangkan waktu keberangkatan serta mencari jalur alternatif guna menghindari kemacetan yang mungkin terjadi akibat pawai ogoh-ogoh. Puncak arus mudik di Terminal Mengwi sendiri telah terjadi pada Kamis (27/3/2025), namun kepadatan masih terlihat hingga siang hari berikutnya. Sejumlah bus masih melayani perjalanan menuju berbagai kota di Pulau Jawa, mengangkut para pemudik yang ingin merayakan Nyepi bersama keluarga di kampung halaman.
Dengan persiapan yang matang dan informasi yang akurat, diharapkan para pemudik dapat melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman, serta tiba di tujuan masing-masing tepat waktu untuk merayakan Hari Raya Nyepi dengan khidmat.