Pembeli di Malaysia Kecewa: Beli Donat di Bazar Ramadan, Dapat Separuh Harga Penuh

Pembeli di Malaysia Kecewa: Beli Donat di Bazar Ramadan, Dapat Separuh Harga Penuh

Momentum Ramadan, yang identik dengan bazar takjil, seharusnya menjadi ajang bagi para pedagang untuk menjajakan dagangan secara jujur dan meraih berkah. Namun, sayangnya, masih ada saja oknum pedagang yang mencari keuntungan dengan cara yang kurang terpuji, mengecewakan para pembeli yang tengah berburu hidangan berbuka puasa.

Kisah kurang menyenangkan dialami oleh seorang pria bernama Hakim di Malaysia. Berniat membeli donat sebagai menu pembuka puasa, ia justru merasa tertipu oleh pedagang di sebuah bazar Ramadan. Alih-alih mendapatkan dua buah donat seperti yang diharapkan, ia hanya mendapati satu donat yang dibelah menjadi dua.

Kronologi Kejadian

Kejadian ini bermula ketika Hakim mengunjungi sebuah bazar Ramadan yang ramai di Malaysia. Di sana, ia tertarik dengan donat yang dijual oleh seorang pedagang. Donat tersebut tampak menggugah selera dengan lapisan cokelat dan taburan meises. Dikemas dalam plastik mika, donat itu dijual seharga RM 5. Sekilas, tidak ada yang aneh dengan tampilan donat tersebut.

Namun, sesampainya di rumah dan membuka kemasan donat, Hakim terkejut. Ia mendapati bahwa donat yang dibelinya hanyalah satu buah yang dibelah menjadi dua. Tentu saja, ia merasa kecewa dan tertipu. Ia merasa harga RM 5 seharusnya untuk dua buah donat, bukan satu yang dibelah.

"Hanya ingin bertanya, saya memang sudah lama tidak jajan donat saat bazar Ramadan. Tapi apakah donat dijual dengan cara seperti ini sekarang? Ini tuh satu donat, tapi penjual membelahnya jadi dua bagian. Apa ini cara jualan donat di era modern?" tanya Hakim dalam unggahannya di TikTok.

Reaksi Warganet

Video yang diunggah Hakim tersebut dengan cepat menjadi viral dan menarik perhatian warganet. Banyak yang ikut berkomentar dan menyayangkan tindakan pedagang tersebut. Beberapa warganet merasa bahwa pedagang seharusnya tidak melakukan tindakan curang seperti itu.

  • "Saya bukannya ingin menghina siapapun, tapi bagaimana bisa penjual makanan ini hidup tenang setelah mencurangi pembeli seperti ini?" tanya seorang warganet.
  • "Astaga! Apa yang salah dari penjual makanan akhir-akhir ini? Kalau sepi pembeli, mereka akan komplain bahwa dagangan tak laku dan merugi," kritik warganet lainnya.
  • "Kalau saya jadi Anda, saya akan bawa balik donat itu ke penjual. Lalu saya akan tanya, dia ini jualan donat apa bagel yang dibelah dua?" saran warganet lainnya.

Kasus Serupa

Kejadian yang dialami Hakim ini bukan satu-satunya kasus kekecewaan pembeli di bazar Ramadan. Sebelumnya, banyak juga keluhan serupa terkait kualitas makanan yang tidak sesuai dengan harapan atau harga yang tidak wajar. Hal ini tentu mencoreng citra bazar Ramadan sebagai tempat berburu takjil yang menyenangkan.

Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua, baik pedagang maupun pembeli. Pedagang diharapkan untuk selalu jujur dan menjaga kualitas dagangannya. Sementara pembeli, diharapkan untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam membeli makanan di bazar Ramadan. Jangan mudah tergiur dengan tampilan yang menarik, tetapi perhatikan juga kualitas dan harga yang ditawarkan.

Imbauan

Bagi para pedagang, marilah kita jadikan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk meraih berkah dengan cara yang jujur danHalal. Jangan mencari keuntungan semata dengan cara menipu pembeli. Ingatlah, rezeki yang berkah akan membawa kebaikan bagi kita semua.

Bagi para pembeli, jangan ragu untuk menyampaikan keluhan jika merasa dirugikan. Dengan begitu, kita dapat membantu menciptakan ekosistem jual beli yang lebih baik dan adil.