Gempa Magnitudo 7,7 Guncang Myanmar, Bangunan dan Infrastruktur Ambruk, Jembatan Sagaing Putus
Myanmar Diguncang Gempa Dahsyat, Kerusakan Signifikan Dilaporkan
Myanmar dilanda gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,7 pada hari Jumat (28/3), menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan dan infrastruktur di berbagai wilayah. Guncangan kuat yang dirasakan selama beberapa menit memicu kepanikan di kalangan warga.
Menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa terletak sekitar 16 kilometer sebelah barat laut kota Sagaing, Myanmar, pada kedalaman 10 kilometer. Beberapa menit setelah gempa utama, gempa susulan dengan kekuatan Magnitudo 6,4 kembali mengguncang area yang sama.
"Gempa itu sangat kuat dan berlangsung selama tiga hingga empat menit," ujar seorang warga Yangon, yang menolak disebutkan namanya, kepada CNN. Ia menambahkan bahwa bangunan tempat tinggalnya terasa tidak stabil. Warga Yangon juga melaporkan gangguan layanan telepon selama sekitar 30 menit setelah gempa, serta pemadaman listrik.
Kerusakan di Sagaing dan Mandalay
Meskipun otoritas junta militer Myanmar belum memberikan pernyataan resmi mengenai dampak gempa, laporan dari warga menunjukkan kerusakan terjadi di wilayah Sagaing dan Mandalay. Seorang warga Mandalay, kota dengan populasi 1,5 juta jiwa, menyaksikan langsung sebuah gedung lima lantai ambruk.
"Kami semua berlarian keluar rumah saat semuanya mulai berguncang. Semua orang di kota saya keluar ke jalanan dan tidak seorang pun berani kembali ke dalam gedung," ungkapnya kepada Reuters.
Warga Mandalay lainnya, Htet Naing Oo, melaporkan sebuah kedai teh ambruk dengan beberapa orang terjebak di dalamnya. "Kami tidak bisa masuk. Situasinya sangat buruk," katanya.
Jembatan Sagaing Runtuh
Dampak paling dramatis dari gempa ini adalah runtuhnya Jembatan Sagaing Lama, yang menghubungkan wilayah Ava dan Sagaing. Video yang beredar di media sosial menunjukkan sebagian jembatan tersebut ambruk dan jatuh ke Sungai Irrawaddy.
Seorang petugas dari Departemen Pemadam Kebakaran Myanmar menyatakan kepada Reuters bahwa pihaknya telah memulai upaya pencarian korban dan penilaian kerusakan. "Sejauh ini kami belum memiliki informasi [lengkap]," ujarnya.
Upaya Penilaian dan Bantuan
Akibat gempa bumi yang mengguncang Myanmar, otoritas setempat sedang berupaya untuk menaksir kerugian dan kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa tersebut. Tim penyelamat telah dikerahkan untuk mencari dan menolong korban yang mungkin terjebak di reruntuhan bangunan.
Selain itu, pemerintah dan organisasi kemanusiaan juga sedang mengkoordinasikan bantuan untuk para korban gempa, termasuk penyediaan tempat penampungan sementara, makanan, air bersih, dan perlengkapan medis. Mengingat kerusakan yang luas, proses pemulihan diperkirakan akan memakan waktu yang lama dan membutuhkan sumber daya yang besar.
Gempa bumi ini menjadi pengingat akan kerentanan Myanmar terhadap bencana alam dan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Dengan koordinasi dan bantuan yang tepat, diharapkan Myanmar dapat pulih dari dampak gempa ini dan membangun kembali masyarakat yang lebih tangguh.