Tragedi Anggruk: PAK HAM Papua Mengutuk Keras Serangan KKB, Desak Penegakan Hukum Tegas
PAK HAM Papua Mengutuk Keras Serangan KKB di Yahukimo, Desak Penegakan Hukum Tegas
JAYAPURA, PAPUA – Peristiwa tragis yang menimpa para tenaga pendidik dan kesehatan di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, memicu gelombang kecaman keras dari berbagai elemen masyarakat sipil. Perhimpunan Advokasi Kebijakan dan Hak Asasi Manusia (PAK HAM) Papua, bersama dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), mengecam dengan keras aksi brutal yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada hari Jumat, 21 Maret 2025.
Serangan yang menewaskan seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen dan melukai tujuh tenaga pendidik serta kesehatan lainnya ini, dinilai sebagai pelanggaran HAM berat dan tidak dapat ditolerir. Direktur PAK HAM Papua, Mathius Murib, dalam pernyataan persnya yang diterima media, menyampaikan rasa duka mendalam dan kemarahan atas insiden tersebut.
"Kami mengutuk sekeras-kerasnya serangan biadab yang dilakukan oleh KKB terhadap para pahlawan kemanusiaan yang bertugas di Distrik Anggruk. Tindakan ini merupakan kejahatan luar biasa yang merusak sendi-sendi kemanusiaan dan perdamaian di Papua," tegas Mathius Murib.
PAK HAM Papua mendesak aparat penegak hukum untuk segera menangkap dan memproses hukum para pelaku serta aktor intelektual di balik serangan tersebut. Mathius Murib menekankan bahwa impunitas tidak boleh diberikan kepada para pelaku kejahatan kemanusiaan ini.
"Negara wajib hadir untuk memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga mereka. Para pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di hadapan hukum," ujarnya.
Mathius Murib juga menyerukan kepada Komnas HAM untuk segera melakukan investigasi mendalam dan objektif terhadap peristiwa ini. PAK HAM Papua siap bekerja sama dengan Komnas HAM untuk mengungkap fakta-fakta di lapangan dan memastikan keadilan bagi para korban.
Komnas HAM dan GKI Papua Turut Mengecam
Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro, juga menyampaikan kecaman keras atas serangan KKB tersebut. Ia menegaskan bahwa tindakan KKB tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun. Komnas HAM berjanji akan terus memantau perkembangan kasus ini dan mendorong penegakan hukum yang adil dan transparan.
Sementara itu, Sinode Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua turut menyatakan kesedihan mendalam atas penyerangan ini. GKI Papua mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan menolak segala bentuk kekerasan di Tanah Papua.
Kronologi Serangan dan Dampaknya
Berdasarkan informasi yang dihimpun, serangan KKB di Distrik Anggruk dilakukan dengan menggunakan senjata tajam. Selain menyebabkan korban jiwa dan luka-luka, serangan ini juga mengakibatkan kerusakan material yang signifikan, termasuk pembakaran bangunan sekolah dan perusakan Puskesmas Anggruk. Aparat penegak hukum dari Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan sejumlah barang bukti yang mengindikasikan keterlibatan 15 orang anggota KKB dalam serangan tersebut.
Peristiwa ini mengguncang Distrik Anggruk, yang selama ini dikenal sebagai wilayah yang relatif aman dan menjadi pusat pelayanan bagi masyarakat setempat. Serangan ini menimbulkan trauma mendalam bagi para korban dan masyarakat sekitar, serta mengancam keberlangsungan pelayanan pendidikan dan kesehatan di wilayah tersebut.
Langkah-langkah Pemerintah dan Harapan Masyarakat
Pemerintah daerah dan aparat keamanan telah mengambil langkah-langkah awal untuk mendata dan mengevakuasi korban serta memberikan rasa aman kepada para guru dan tenaga kesehatan di wilayah sekitarnya. Namun, masyarakat berharap agar pemerintah dan aparat keamanan dapat meningkatkan upaya perlindungan terhadap para tenaga pendidik dan kesehatan yang bertugas di daerah-daerah terpencil dan rawan konflik.
Masyarakat juga berharap agar pemerintah dapat segera melakukan dialog yang konstruktif dengan berbagai pihak terkait untuk mencari solusi damai dan berkelanjutan terhadap konflik di Papua. Kekerasan bukanlah solusi, dan hanya dengan dialog dan rekonsiliasi, perdamaian sejati dapat diwujudkan di Tanah Papua.
-
List Korban:
- Rosalia Rerek Sogen (Meninggal Dunia)
- Tujuh Guru dan Tenaga Kesehatan (Luka-Luka)
-
List Kerugian Material:
- Pembakaran Bangunan Sekolah
- Perusakan Puskesmas Anggruk