Prioritaskan Pembangunan, Gubernur Papua Tengah Hentikan Tradisi Bakar Batu
Gubernur Papua Tengah: Fokus Pembangunan, Tradisi Bakar Batu Dihentikan
Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, mengambil langkah tegas dengan menghentikan pelaksanaan tradisi bakar batu selama masa kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Deinas Geley. Keputusan ini diumumkan saat menghadiri acara syukuran Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mimika, Kamis (27/3/2025).
Menurut Nawipa, politisi dari PDI Perjuangan yang juga mantan Bupati Paniai, anggaran yang dialokasikan untuk tradisi bakar batu dapat dialihkan untuk membiayai program-program pembangunan yang lebih mendesak bagi masyarakat Papua Tengah. Ia menekankan bahwa dana yang sebelumnya digunakan untuk ritual tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, layanan kesehatan, serta pembangunan infrastruktur yang merata.
"Uang yang digunakan untuk bakar batu itu, bisa dipakai untuk pembangunan di Provinsi Papua tengah,” ujarnya, menegaskan komitmennya untuk tidak membiayai tradisi tersebut selama menjabat sebagai gubernur.
Nawipa mengajak seluruh masyarakat untuk bergotong royong mendukung upaya pemerintah dalam membangun Papua Tengah. Ia menyerukan agar masyarakat meninggalkan budaya yang dianggap menghabiskan banyak tenaga dan biaya, serta fokus pada pembangunan yang berkelanjutan.
"Budaya yang menguras tenaga dan uang kita tinggalkan. Saya ulangi lagi bakar batu kita stop,” tegasnya.
Memahami Tradisi Bakar Batu
Tradisi Bakar Batu, yang merupakan bagian integral dari budaya masyarakat Papua Tengah dan Pegunungan, dulunya adalah sebuah pesta daging babi yang melibatkan seluruh warga kampung. Ritual ini dilakukan sebagai ungkapan syukur dan upaya mempererat tali persaudaraan di antara anggota masyarakat. Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi ini mengalami modifikasi, dengan penambahan daging ayam sebagai alternatif bagi mereka yang tidak mengonsumsi daging babi.
Tradisi ini umumnya dilakukan oleh suku-suku pedalaman di wilayah pegunungan, seperti Lembah Baliem (Jayawijaya), Lanny Jaya, Nduga, Pegunungan Bintang, Tolikara, Yahukimo, Yalimo di wilayah Papua Pegunungan, serta di wilayah Papua Tengah seperti Nabire, Paniai, Dogiyai, Deiyai, Intan Jaya, Puncak Jaya, dan Puncak. Proses memasak dilakukan dengan cara membakar batu hingga panas membara, kemudian menumpuknya di atas makanan yang akan dimasak.
Fokus pada Pembangunan Papua Tengah
Keputusan Gubernur Meki Nawipa ini mencerminkan komitmennya untuk memprioritaskan pembangunan di Papua Tengah. Bersama Wakil Gubernur Deinas Geley, yang dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025, Nawipa berupaya untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat Papua Tengah. Keduanya bahkan sempat mengikuti retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, sebagai bagian dari persiapan mereka untuk memimpin provinsi ini.
Penjemputan keduanya di Nabire, ibu kota Provinsi Papua Tengah, dilakukan secara sederhana, mencerminkan kesederhanaan dan komitmen untuk fokus pada tugas-tugas pembangunan. Nawipa dan Geley juga menjadi viral di media sosial karena tinggal serumah dan berbagi kamar, mengingat belum tersedianya rumah dinas gubernur dan wakil gubernur.
Langkah berani yang diambil oleh Gubernur Meki Nawipa ini diharapkan dapat membuka jalan bagi pembangunan Papua Tengah yang lebih terarah dan berkelanjutan, serta memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh masyarakat.