Penanganan Bencana Banjir Jabodetabek Menjadi Prioritas Utama Kabinet

Penanganan Bencana Banjir Jabodetabek Menjadi Prioritas Utama Kabinet

Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus terhadap bencana banjir yang melanda wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, usai rapat kabinet. Menurut Wamendagri, Presiden Prabowo menekankan perlunya koordinasi yang intensif dan terintegrasi dalam penanganan bencana ini, menjadikan isu banjir sebagai prioritas utama dalam agenda pemerintahan.

"Presiden mengawali rapat kabinet dengan menggarisbawahi pentingnya koordinasi penanganan bencana," ungkap Bima Arya kepada wartawan di kantor BNPB Jatiasih, Kota Bekasi, Rabu (5/3/2025). Pernyataan tersebut menegaskan komitmen pemerintah pusat dalam menangani dampak banjir yang telah mengakibatkan kerugian dan disrupsi signifikan di beberapa wilayah. Bima Arya menambahkan bahwa atensi khusus Presiden Prabowo ini menandakan keseriusan pemerintah dalam mencari solusi jangka panjang untuk masalah banjir yang kerap terjadi.

Koordinasi intensif tengah dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri dengan pemerintah daerah di Jakarta, Bogor, dan Bekasi – daerah yang paling terdampak banjir. Wamendagri menekankan perlunya solusi permanen, bukan hanya penanganan darurat. Hal ini mencakup pendekatan terintegrasi yang memperhatikan aspek hulu dan hilir aliran sungai. "Harus ada penanganan terintegrasi di hulu," tegas Bima Arya. "Kita akan mengkoordinasikan solusi yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk langkah-langkah penyelesaian secara permanen." Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang.

Di Kota Bekasi sendiri, berkat upaya evakuasi dan penanganan yang cepat, Wamendagri memastikan tidak ada korban jiwa akibat banjir. Walaupun demikian, beberapa warga terpaksa dirawat di rumah sakit akibat dampak banjir. "Pak Wali bilang alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Ada beberapa warga yang harus dievakuasi ke rumah sakit karena rumah sakit umum daerah juga terdampak banjir," terang Bima Arya.

Wamendagri Bima Arya turut meninjau langsung Perum Pondok Gede Permai (PGP), salah satu kawasan yang mengalami banjir parah dengan ketinggian air hampir mencapai 8 meter. Peninjauan ini dilakukan bersama Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto. Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga telah mengunjungi lokasi tersebut untuk melihat kondisi pascabanjir dan memberikan dukungan kepada para korban. Banjir yang melanda PGP pada Selasa (4/3/2025) mengakibatkan terganggunya akses jalan dan menunda proses evakuasi warga akibat derasnya arus Kali Bekasi.

Kejadian ini menyoroti pentingnya strategi pencegahan bencana banjir yang komprehensif dan berkelanjutan. Tidak hanya penanganan pascabencana, pemerintah juga harus fokus pada upaya mitigasi untuk mengurangi risiko dan dampak banjir di masa depan. Koordinasi yang erat antar lembaga pemerintahan dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan dalam penanggulangan bencana ini.